Di sisi lain, pada Agustus silam, Shin Tae-yong juga sudah buka suara mengenai tuduhan itu.
Bukan menanggapinya dengan emosi, Shin Tae-yong justru membalasnya dengan bekelakar.
Pelatih Timnas Indonesia sejak 2019 itu mengaku tak mampu untuk membayar buzzer.
Lebih lagi, dirinya memang tak bisa berbahasa Indonesia.
"Meski saya ingin pakai buzzer, saya tidak bisa."
"Karena saya tidak bisa bahasa Indonesia."
"Saya juga ingin coba pakai buzzer untuk dia ya."
"Tetapi ya, saya pikir lebih baik saya biarkan saja seperti itu," kata Shin Tae-yong, dilansir BolaSport.com dari kanal Youtube KBS WORLD Indonesian.
Meski difitnah, Shin Tae-yong mengaku tak mempermasalahkannya.
Ia justru menilai orang seperti Towel harus ada guna bisa mengawasi sepak bola Indonesia dari sudut pandang berbeda.
Mengingat ia menyadari jika tidak semua masyarakat Indonesia menyukai dirinya 100 persen.
"Karena mereka melaporkannya, jadi saya mengetahuinya," kata Shin Tae-yong.
"Tetapi saya berpikir orang-orang seperti itu juga harus ada."
"Agar bisa sepak bola berkembang."
"Tidak semua orang menyukai saya 100 persen, di kelompok mana pun."
"Jika saya mendapat dukungan 100 persen, saya sendiri bisa menjadi otoriter," pungkas Shin Tae-yong.
(TribunWow.com/Adi Manggala S)
Baca Berita Menarik Lainnya di Google News