Di gudang tersebut APH yang dibekap SA sempat melawan.
Bocah berusia 5 tahun tersebut menggigit tangan SA.
SA pun marah hingga akhirnya melakban mulut APH agar tidak berteriak.
Lantas SA yang merupakan otak pembunuhan tersebut mengambil shockbreaker dan memukulkannya ke punggung korban.
Hal itu membuat APH tak berdaya.
Selanjutnya, SA menutup wajah APH dengan bantal boneka dan mendudukinya.
Lalu, EM menggantikan SA menduduki wajah APH hingga balita tersebut meninggal dunia dan gigi korban pun tanggal.
Kemudian SA, RH, dan EM dimasukkan ke dalam kontainer plastik.
Selanjutnya, jasad korban dimasukan ke dalam tas yang sudah disiapkan RH.
Setelah itu, tiga emak-emak sadis tersebut membawa mayat korban ke lokasi persembunyian mereka di kawasan Keramatwatu, Kabupaten Serang, Banten.
Keesokan harinya, Rabu (18/9/2024) ketiga pelaku membawa mayat korban menggunakan sepeda motor ke rumah kontrakan milik YH dan UH di Kabupaten Pandeglang.
Di tengah perjalanan, ketiga pelaku diketahui sempat membuang handphone milik korban di kawasan Kasemen, Kota Serang.
Baca juga: 5 Fakta ART di Bandung Nekat Culik Anak Majikan, Minta Tebusan Rp 50 Juta hingga Sosok Pelaku
Di rumah kontrakan YH dan UH, para pelaku kebingungan menyembunyikan jasad korban.
Mereka sempat berencana mengubur dan membakar jasad korban untuk menghilangkan jejak.
Tetapi, rencana tersebut urung dilakukan karena kondisi yang dianggap tidak memungkinkan dan rawan diketahui orang.