Liga 1

Pasoepati Banjiri Ultimatum Persis Solo di Sesi Latihan, Nasib Milomir Seslija di Ujung Tanduk?

Editor: adisaputro
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sesi latihan Persis Solo di jeda kompetisi Liga 1 2024. Pasoepati banjiri ultimatum Persis Solo di beberapa unggahan sesi latihan, nasib Milomir Seslija di ujung tanduk?

Era baru pun kembali dibuka PSS Sleman bersama pelatih kepala yang pernah memberikan tiket promosi ke Liga 1, Seto Nurdiantoro.

Era Seto Nurdiantoro saat itu disambut gegap gempita oleh BCS-Slemania.

Bahkan, kedua basis suporter PSS Sleman itu sempat meyakini Super Elja bakal semakin menawan di tangan Seto Nurdiantoro.

Termasuk ketika ia mendatangkan penyerang anyar asal Brasil pengganti Wander Luiz, Mychell Chagas.

Kedatangan Seto dan Mychell Chagas saat itu menumbuhkan asa besar di benak para suporter PSS Sleman.

Sayang seribu sayang, Mychell Chagas justru tampil lebih buruk ketimbang dua bomber PSS Sleman sebelumnya.

Mychell Chagas tak mampu berikan sumbangsih banyak setelah hanya catatkan 0 gol dari 12 laganya bersama PSS Sleman.

Kegagalan Mychell Chagas membuat PSS Sleman terseok-seok di musim lalu.

Hingga pada akhirnya, Seto Nurdiantoro memutuskan untuk memulangkan penyerang andalannya kala membesut PSS Sleman di Liga 1 2019 asal Ukraina, Yevhen Bokhasvili.

Yevhen didatangkan Seto Nurdiantoro untuk menjadi predator PSS Sleman di putaran kedua Liga 1 2022.

Total, ia mampu lesatkan 6 gol dan 1 assist dari 12 pertandingannya bersama PSS Sleman.

Sayang, kebersamaan Seto Nurdiantoro bersama PSS Sleman berakhir di awal musim lalu.

Hengkangnya Seto Nurdiantoro juga membuat performa Yevhen Bokhasvili menurun drastis.

Di bawah komando pelatih asal Rumania, Marian Mihail, Yevhen Bokhashvili seolah kehilangan sentuhannya.

Peforma Yevhen Bokhasvili yang menurun drastis tentu saja mengejutkan para suporter PSS Sleman.

Terlebih, belum lama ini, Yevhen Bokhashvili tersingkirkan dariĀ line upĀ utama oleh bomber muda berlabel Timnas Indonesia, Hokky Caraka.

Hal itu diperparah dengan masih mandulnya Yevhen Bokhashvil hingga pekan ke-11 dari 9 laganya.

Dengan total 443 menit dari 9 pertandingannya bersama PSS Sleman.

Musim lalu pun, kutukan itu masih terjadi bagi PSS Sleman.

Di mana, Ajak Riak juga mandul bermain di lini serang Super Elja.

Dengan hanya mampu bukukan 5 gol dari 14 pertandingan bersama PSS Sleman.

Dan di musim ini pun, PSS Sleman berpotensi terkena kutukan untuk kesekian kalinya.

Dua bomber sekaligus yang jadi tumpuan, Danilo Alves dan Gustavo Tocantins masih mandul dalam tiga laga awal PSS Sleman.

Catatan yang semakin membuat BCS-Slemania cemas akan potensi terjadinya de javu bagi PSS Sleman.

Sama halnya dengan PSS Sleman, Persis Solo pun merasakan hal serupa.

Sudah sejak era awal mereka promosi ke Liga 1 2022 Persis Solo juga selalu mendapatkan sorotan di lini depan.

Cuplikan laga Persis Solo vs PSIS Semarang pada pekan kedua Liga 1 2024/2025 di Stadion Manahan, Solo, Jawa Tengah, Sabtu (17/8/2024). (Instagram @persisofficial)

Baca juga: Digulung Persija & Hattrick Kekalahan, Persis Solo Dibanjiri Komentar Murka Pasoepati, Milo Aman?

Padahal sejatinya, Fernando Rodriguez yang menjadi bomber asing pertama sejak promosi mampu bukukan 10 gol dan 3 assist dari 25 pertandingan.

Pun pada musim keduanya 2023/2024, catatan terbilang cukup mengesankan dibukukan oleh Fernando Rodriguez dengan 7 gol dan 1 assist dari 15 pertandingan.

Sayang, nasibnya justru mendapatkan banyak desakan out dan akhirnya hanya bertahan setengah musim pada 2023/2024.

Pada paruh kedua, Persis Solo mendatangkan sosok Roni asal Spanyol.

Tercatat, secara performa, Roni tak terlampau buruk bersama Persis Solo.

Roni bukukan 7 gol dan 8 assist dari 33 pertandingan untuk Persis Solo.

Lagi-lagi, desakan out membuat Roni harus menanggalkan jersey Persis Solo dan kembali ke Liga 3 Spanyol.

Terbaru, Karim Rossi pun merasakan hal serupa dalam tiga laganya di Liga 1.

Karim Rossi masih mandul dalam tiga laga awal di Liga 1 bersama Persis Solo.

Desakan dan kritikan pedas pun sudah menyelimuti sang bomber asal Swiss.

Hal yang sama juga dirasakan oleh PSIM Yogyakarta pada musim lalu.

Di mana, striker berlabel top skor Liga1 2017 sejatinya sukses dibungkus oleh PSIM Yogyakarta yakni Aleksander Rakic.

Tapi nyatanya, label top skor hanya sebatas titel semata.

Striker PSIM Yogyakarta, Aleksandar Rakic saat laga kontra PSKC Cimahi. (Instagram @psimjogja_official)

Di mana Aleksandar Rakic hanya mampu bukukan 1 assist dari 4 penampilan bersama PSIM Yogyakarta.

Terkini, Rapinha masih belum menunjukkan kemampuannya karena gelaran Liga 2 masih belum dihelat.

Menarik dinantikan akankah PSS Sleman, Persis Solo dan PSIM Yogyakarta bakal terlepas dari kutukannya.

Atau justru malah tetap dengan kutukan yang sama di musim 2024/2025.

(TribunWow.com/Adi Manggala S)

Baca Berita Menarik Lainnya di Google News