Perang Israel Vs Hamas

Kemarahan Memuncak, Keluarga Sandera Tuding Benjamin Netanyahu Sengaja Biarkan Para Tawanan Mati

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

PM Israel Benjamin Netanyahu. Beberapa anggota keluarga sandera yang ditawan Hamas menyebut, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dengan sengaja membiarkan para sandera.

Aksi demonstrasi itu juga sekaligus menunjukkan sentimen antipemerintah secara umum.

Hamas sebut sikap Israel soal Philadelphia menghalangi kesepakatan

Pejabat Hamas yang tidak disebutkan namanya mengatakan kepada media Saudi Asharq News bahwa tuntutan Israel untuk tetap berada di Koridor Philadelphia menghalangi kemajuan negosiasi untuk kesepakatan gencatan senjata sandera.

Pejabat itu menambahkan, pertemuan puncak negosiasi yang diadakan di Doha awal bulan ini sebenarnya tidak menghasilkan terobosan pada salah satu isu utama.

Israel menuntut, agar lima titik pengawasan dipertahankan di sepanjang Koridor Philadelphia, 300-400 meter di Rafah, Gaza selatan.

"Koridor Philadelphia adalah isu utama dalam negosiasi antara kami dan Israel," kata pejabat itu, Sabtu (31/8/2024).

"Ketika Netanyahu memilih untuk mempertahankan tentara di rute tersebut, ia ingin mengakhiri negosiasi dan melanjutkan perang."

Laporan Asharq News juga mengatakan, masih ada perbedaan pendapat besar mengenai keberadaan militer Israel di Koridor Netzarim dan tuntutan Israel untuk veto atas pembebasan tahanan Palestina jika kesepakatan tercapai.

Baca juga: Sosok Abu Shujaa, Komandan Brigade Tulkarem yang Tewas Diserang Israel saat Sembunyi di Masjid

Update Perang Israel-Hamas

Berikut perkembangan terbaru situasi perang di Jalur Gaza dan Tepi Barat, seperti dilansir Al Jazeera.

- Perserikatan Bangsa-Bangsa atau PBB mengecam Israel karena telah melakukan kehancuran besar-besaran di kamp pengungsi Jenin di Tepi Barat yang diduduki.

Pasukan Israel terus mengepung daerah tersebut, membuat penduduk Palestina kehilangan akses terhadap makanan, air, listrik, dan internet.

- Pejabat kesehatan Palestina mengatakan gencatan senjata yang sesungguhnya diperlukan di Jalur Gaza agar kampanye vaksinasi polio berhasil.

Sebab, Israel terus menggempur daerah kantong itu, menewaskan sedikitnya 61 orang dalam 24 jam terakhir.

- Ribuan pengunjuk rasa Israel kembali turun ke jalan-jalan Tel Aviv, mendesak Perdana Menteri Benjamin Netanyahu untuk menyetujui gencatan senjata segera dengan Hamas dan mengamankan pembebasan tawanan yang ditahan di Gaza.

- Setidaknya 40.691 orang telah tewas dan 94.060 orang terluka dalam perang Israel di Gaza.

Diperkirakan 1.139 orang tewas di Israel selama serangan yang dipimpin Hamas pada 7 Oktober.

(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Keluarga Sandera Marah, Sebut Netanyahu Sengaja Membiarkan Para Tawanan Mati