Tak lama setelah kejadian itu, ternyata ada pemain lain juga yang memutuskan pergi dari TC karena kakeknya meninggal.
Akan tetapi, setelah dua pekan kemudian, Shin Tae-yong mengetahui sang kakek terlihat di lapangan.
Melihat situasi itu, Shin Tae-yong pun merasa keheranan karena pemainnya kedapatan berbohong.
“Ada juga pemain lain yang bilang kakeknya meninggal,” kata Shin Tae-yong.
“Tetapi dua minggu kemudian kakeknya muncul di lapangan. Astaga,” jelas Shin sambil mengelengkan kepala.
Atas dasar itu, Shin Tae-yong pun semakin tegas memberlakukan aturan untuk para pemain Timnas Indonesia.
Shin Tae-yong menegaskan jika dirinya tak bisa mentolerir pemain yang sudah pernah kedapatan berbohong.
Menurutnya, hal itu merupakan karakter dan kebiasaan buruk yang sudah sepatutnya harus diubah.
Untuk mengubah hal itu, Shin dengan tegas langsung mencoret sang pemain dari Timnas Indonesia.
Menurutnya, sudah ada 10 nama yang ia coret karena kedapatan berbohong.
Ia menegaskan tak peduli seberapa penting dan besarnya nama pemain.
Jika kedapatan berbohong, maka konsekuensi dicoret dari Timnas Indonesia menjadi hukuman wajib yang setimpal atas perbuatannya,
“Jadi saya memutuskan, jika ada yang berbohong, mereka harus langsung keluar dari tim nasional,” tegas Shin Tae-yong.
“Sekitar 10 pemain diusir karena masalah ini.”
Di sisi lain, Shin Tae-yong sejatinya sudah menegaskan sejak awal kepada anak asuhnya tentang konsekuensi jika berbohong kepadanya.