Pilkada 2024

Detik-detik Polisi Pukul dan Bawa Paksa Anak SMK meski Tak Ikut Demo Semarang, Warga sampai Tak Tega

Editor: Lailatun Niqmah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Cuplikan video detik-detik siswa SMK dibawa paksa polisi saat aksi demo di Semarang. Siswa tersebut memberontak dan mengaku tidak ikut demo, ia menyatakan hanya melihat aksi demo dari pinggir jalan saja, Senin (26/8/2024).

TRIBUNWOW.COM - Aksi demonstrasi di Semarang, Jawa Tengah, diwarnai kericuhan, Senin (28/8/2024) malam.

Dalam aksi demo ini, tak hanya puluhan mahasiswa terluka dan dilarikan ke rumah sakit, siswa SMK pun sampai ada yang dibawa paksa polisi.

Warga setempat yang menyaksikan kejadian tersebut mengatakan, siswa SMK itu terlihat dipukuli polisi, sebelum diangkat dan dibawa paksa.

Warga sempat melerai dan meminta polisi agar tidak memukuli korban, lantaran masih anak-anak.

Baca juga: Demo Semalam di Semarang Ricuh, 33 Mahasiswa Dilarikan ke RS, Ada yang Kepalanya Bocor

Menurut kesaksian warga dan video yang sempat direkam oleh warga tampak anak SMK 5 Semarang yang berinisial G tersebut memberontak ketika hendak dibawa oleh polisi. 

Saksi mata sekaligus teman korban, Fadil mengatakan, korban dibawa polisi ketika menyaksikan aksi demonstrasi di Jalan Pemuda atau depan Balai Kota Semarang.

Dia dan korban melihat aksi demo itu karena diajak temannya.

"Diajak teman untuk lihat demo, saya bilang ke korban jangan lihat dekat-dekat tapi dia nekat lihat di pinggir jalan (halte BRT depan gang Bedagan) akhirnya dikira ikut demo," bebernya.

Fadil yang tidak melihat terlalu dekat akhirnya bisa melarikan diri ke arah dalam gang Bedagang, Sekayu, ketika polisi mengarah ke jalan tersebut.

Adapun korban G ditangkap oleh polisi. Dalam rekaman video warga, tampak enam polisi berbaju preman mengangkat tubuh korban secara paksa.

Korban yang masih mengenakan seragam putih abu-abu tampak memberontak. Korban meninggalkan motor Astrea di depan rumah warga yang kini hendak diambil oleh teman-temannya.

 "Motornya mau kami bawa pulang," terang Fadil.

Seorang warga yang enggan disebutkan namanya mengaku, melihat ada beberapa polisi melakukan pemukulan ke G pelajar SMK yang dibawa polisi.

"Saya tahu itu pelajar karena pakai seragam. Saya dilihat dia dipukuli otomatis kita tak tega terus kita bilang ke polisi pakai baju preman, pak jangan pukuli, itu anak kecil," bebernya.

Selepas diprotes warga, pelajar G berhenti dipukuli lalu dibawa ke arah Balai Kota.

Halaman
12