Pilkada Jakarta

Isu Keretakan Hubungan Anies Baswedan dan PKS hingga Saling Berbalas Pesan Suara, akan Pisah Jalan?

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Anies Baswedan menghadiri acara Konsolidasi Saksi dan Apel Pemenangan AMIN dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) DKI Jakarta di Lapangan Utama Buperta Cibubur, Sabtu (23/12/2023).

Entah bagaimana, pesan suara ini bocor ke publik dan menjadi viral di media sosial X.

Setelah dikonfirmasi oleh juru bicara Anies, Sahrin Hamid, pesan suara tersebut dinyatakan otentik.

Dalam pesan tersebut, Anies mengaku kaget karena tidak pernah ada pembicaraan soal tenggat waktu 40 hari untuk mencari mitra koalisi.

"Saya kaget aja mendengar jubir PKS di media mengatakan, tenggat waktu 40 hari, lalu deadline 4 agustus sebagai deadline cari partai lain," kata Anies.

"Kenapa kaget, karena memang tidak pernah dibahas, dan setau saya memang tidak pernah ada deadline soal SK dari partai lain," sambung Anies.

Menurut Anies, pertemuan terakhir pada 28 Juli 2024 dengan Ahmad Syaikhu hanya membahas soal pasangan calon wakil gubernurnya, yakni kader PKS Sohibul Iman.

Syaikhu meminta kepastian kesediaan Anies untuk berpasangan dengan Sohibul Iman dan jawaban harus diserahkan pada 4 Agustus 2024.

Setelah pembicaraan panjang, Anies memutuskan bersedia berpasangan dengan Sohibul Iman pada 31 Juli.

"Jawaban itu disambut baik oleh Pak Presiden dan jawabannya gini kira-kira. Dengan adanya keputusan ini, maka mesin partai sudah bisa mulai bergerak," ucap Anies.

Baca juga: Anies Tak Kunjung Beri Kepastian, PKS Kans Merapat ke KIM di Pilkada Jakarta, Ini Kata Prabowo

Bantahan Khoiruddin

Menanggapi pesan suara yang telah bocor dan menjadi konsumsi publik, Khoiruddin merespons dengan cara yang sama, yakni menyebarkan voice note balasannya kepada Anies.

Khoiruddin membantah semua pernyataan Anies dalam pesan suara tersebut dan menegaskan bahwa tugas untuk mencari mitra koalisi secara lugas telah diucapkan oleh Presiden PKS pada 25 Juni 2024.

"Soal pemberian tenggat waktu 40 hari hingga tanggal 4 Agustus, para Jubir mengambil kesimpulan dari fakta bahwa menurut Presiden PKS sudah sejak 20 Juni 2024 sudah menyampaikan secara langsung ke Pak Anies soal keputusan DPTP PKS yang mencalonkan Pak Anies sebagai cagub dengan cawagub dari kader PKS Sohibul Iman," ujar Khoirudin.

Khoiruddin menegaskan, kedatangan Syaikhu pada akhir Juli bukan untuk meminta persetujuan Anies berpasangan dengan Sohibul Iman, karena keputusan pasangan ini sudah lama diumumkan.

"Melainkan keberhasilan Pak Anies untuk memastikan tambahan dukungan dari partai lain seperti Nasdem dan atau PKB agar Pak Anies dan Pak Sohibul Iman dapat didaftarkan sebagai cagub dan cawagub Jakarta," ucapnya.

Halaman
123