Ketika menolong korban itulah, baru mereka mengetahui bahwa itu setrum (aliran listrik).
Salah seorang siswa itu lantas keluar dari kolam dan mematikan listrik.
Sementara itu, satu siswa lain yang masih berada di dalam kolam sempat mengalami sesak napas.
Akhirnya, FN dan siswa yang mengalami sesak napas itu diantar ke rumah sakit terdekat.
Namun, setibanya di rumah sakit, nyawan korban sudah tidak tertolong.
"Sementara, siswa satunya kini masih dirawat di rumah sakit," tutur Umar.
Baca juga: Fakta Baru Viral Balita Dibuang Ibu di Teras Toko Warga, Dianggap Ganggu Kencan Pelaku dengan Pacar
2. Keluarga Korban Cabut Laporan
Lebih lanjut, Umar menyatakan pihak kepolisian telah mengumpulkan keterangan dari saksi-saksi mengenai peristiwa tersebut.
Kepolisian juga telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).
Namun, pihaknya belum bisa melanjutkan penyelidikan lantaran keluarga korban sudah mencabut laporan.
"Keluarga korban tidak mau melanjutkan laporan sehingga kami dari kepolisian juga tidak bisa melanjutkan proses penyelidikan," ungkapnya.
Menurutnya, keluarga FN telah menanggap peristiwa itu sebagai musibah.
Oleh sebab itu, perwakilan keluarga dan kepala desa dari rumah korban datang ke Polsek Cawas guna mengurus surat pernyataan.
"Surat pernyataannya langsung dibikin oleh ayah korban," kata Umar.
3. Jenazah Dimakamkan Hari Ini
Dinukil dari TribunJogja.com, sejumlah karangan bunga tampak terpasang di sepanjang jalan menuju rumah FN (18), warga Dusun Sanggrahan, Desa Cawas, Kecamatan Cawas, Kabupaten Klaten, Selasa (9/7/2024).
Ratusan orang tampak berdatangan ke rumah duka pada Selasa pagi.