Kasus Pembunuhan

Kelakuan Pegawai PT KAI seusai Bunuh Istri Hamil: Hubungi Ayah hingga Sodorkan Tangan saat Diborgol

Editor: Yonatan Krisna
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sosok Andika Ahid Widianto (kanan), pegawai PT KAI yang membunuh istrinya, Rizky Nur Arifmawati.

TRIBUNWOW.COM - Nasib naas menimpa wanita bernama Rizky Nur Arifahmwati lantaran dibunuh suaminya sendiri, Andika Ahid Widianto di rumah kontrakan di Jalan Asoka 4, RT 07/RW 04, Cipinang, Pulogadung, Jakarta Timur.4, Minggu (30/6/2024).

Diketahui, Andika Ahid Widianto berstatus sebagai karyawan di PT KAI yang mengurus bagian administrasi.

Setelah membunuh istrinya, Andika diketahui menghubungi pihak keluarganya.

Hal ini yang membuat pihak keluarga pertama menemukan jasad korban.

Baca juga: Sidang Praperadilan Tersangka Kasus Pembunuhan Vina Ditunda, Ini Kata Kuasa Hukum dan Orangtua Pegi

Baca juga: 3 Fakta CCTV yang Disebut Rekam Kejadian Pembunuhan hingga Pemerkosaan Vina Cirebon Baru Terungkap

Korban ditemukan pihak keluarga pelaku dengan kondisi bersimbah darah dengan luka berat di wajah.

Diduga korban dianiaya menggunakan benda tumpul.

Ayah pelaku mengaku kaget mendapati korban dalam keadaan luka parah.

Adapun informasi tersebut disampaikan oleh Sekretaris RT 07/RW 04, Hendra di Jakarta Timur pada, Senin (1/7/2024).

"Kata bapaknya (Andika) itu dia (pelaku) WhatsApp saya. Di-WhatsApp bilang saya (Andika) habis membunuh istri saya," kata Sekretaris RT 07/RW 04, Hendra di Jakarta Timur, Senin (1/7/2024).

Akan tetapi, tak diketahui alasan pelaku menghubungi ayahnya setelah membunuh istrinya tersebut.

Baca juga: Misteri Keberadaan Mantan Ketua RT di TKP Pembunuhan Vina, Diusir Warga karena Tak Beri Kesaksian

Lebih lanjut, ayah pelaku dikabarkan menutuoi jasad korban dengan selimut, kemudian melaporkan kejadian ke pengurus lingkungan.

Sementara itu, Andika mengaku sengaja menghubungi ayahnya untuk memberitahu soal tindak KDRT yang ia lakukan.

"Ceritanya (Andika) meninggalnya (Arifahmawati) itu jam 13.30 WIB. Cuman dia enggak mau kasih tahu, enggak berani. Dia kasih tahu hanya untuk pihak keluarga sama kantor," tutur Hendra.

Andika pun dikabarkan pasrah menyodorkan tangannya untuk diborgol kala ditangkap polisi.

Selain itu, ia meminta matanya ditutup saat digelandang ke Polres Metro Jakarta Timur.

Halaman
12