Shin Tae-yong yang mengetahui sikap Elkan Baggott itu pun lantas meminta kepda masyarakat untuk menilai riwayat perilaku bek berusia 21 tahun tersebut.
"Untuk Elkan bisa dari media Indonesia mengikuti schedule atau kelakuan Elkan seperti apa," ujar Shin sebelum melawan Guinea dikutip TribunWow.com dari laman resmi PSSI.
"Mungkin bisa cari tahu sendiri dan bisa dilihat seperti apa," tambahnya.
Sepanjang telah menyandang status WNI, Elkan Baggott telah tiga kali tak memenuhi panggilan Timnas Indonesia.
Alhasil, Shin Tae-yong langsung ambil langkah serius dengan menyisihkan Elkan Baggott ke dalam skuad teranyar yang dirilis guna menghadapi Irak dan Filipina.
Padahal diketahui, kondisi bek kelahiran Bangkok, Thailand itu tengah dalam kondisi bugar dan tak ada agenda klub dalam waktu dekat.
Jika ingin segera kembali berkostum Timnas Indonesia, Elkan Baggott harus segera menghubungi PSSI dan Shin Tae-yong agar permaslahan tak semakin berlarut-larut.
Di sisi lain, Ketua Umum PSSI, Erick Thohir turut menanggapi polemik panas Elkan Baggott.
Erick Thohir berujar dirinya tak bisa menjustifikasi sikap nasionalisme dari Elkan Baggott.
Ia beranggapan, memang sulit apabila harus memanggil pemain dari luar negeri jika agenda yang diikuti bukanlah kalender dari FIFA.
"Saya tidak bisa menghakimi seperti itu (kalau Elkan Baggott dianggap tidak nasionalis)," kata Erick Thohir dilansir TribunWow.com dari Kompas TV.
Mantan presiden Inter Milan itu menekankan betapa pentingnya penataan schedule Timnas Indonesia.
"Saya selalu bilang kalender, kalender, kalender itu penting. Kita tidak bisa semuanya itu dadakan."
"Kalau kita lihat persiapan U-23 dan kondisi U-23, pada Piala Asia U-23 2024 ini memang tidak masuk kalender FIFA."
Ketua Umum PSSI yang juga Menteri BUMN itu juga berujar jika pihaknya (PSSI-red) memang tak punya otoritas terkait dilepasnya pemain meski panggilan negara.