“Kemungkinan seperti itu (menghindari penangkapan), mengingat saat AA menunjukkan rumah kosongnya di mana dan posisinya, pada saat mau ke rumah kosong itu, kami melewati rumahnya DK,” kata Bambang.
Baca juga: Fakta Baru Penemuan Mayat Dalam Koper: Pelaku Sempat Setubuhi Korban, Membunuh demi Uang untuk Nikah
3. Warga Sebut Air Berbusa
Devi ditemukan tewas di dalam toren pada Senin (27/5/2024) sore.
Mayat Devi ditemukan Sutrisno dan mertuanya, Abu Suud, saat keduanya mengecek toren air di belakang rumah.
Pengecekan ini mereka lakukan setelah air di kamar mandi Sutrisno mengeluarkan aroma tidak sedap, keruh, licin, dan sedikit berbusa.
Mengingat Abu sudah berusia senja, Sutrisno pun memanjat penopang toren berbahan besi.
Saat itu, dia memastikan, kondisi toren masih tertutup rapat.
“(Posisi toren) terkunci pada umumnya, tertutup. Saya buka penutup torennya itu dua sampai tiga kali putaran,” ungkap Sutrisno.
Saat pertama kali membuka penutupnya, aroma tak sedap menyeruak.
Sekilas, Sutrisno melihat ke dalam toren ada sebuah benda seperti bantal.
Sutrisno pun turun dan digantikan oleh Abu.
Tanpa ragu, Abu membuka penutup toren lebar-lebar dan ternyata di dalam terdapat pria yang sudah tidak bernyawa.
4. Kondisi Warga yang Minum Air Mayat Rendaman Devi
Dikutip dari Tribun Tangerang, dokter spesialis penyakit dalam, Stevent Sumantri menjelaskan jika air yang sudah bersentuhan dengan mayat tak boleh lagi digunakan.
"Itu sudah tercemar dengan bakteri dari mayat yang membusuk, tentunya sudah banyak racunnya. Tidak boleh digunakan untuk apapun,"kata Stevent kepada TribunTangerang.com, Rabu (29/5/2024).
Stevent menyarankan agar orang yang sudah terlanjur menggunakan air tersebut, bisa langsung melakukan observasi ke rumah sakit.
"Observasi aja," ujar Stevent.
Namun tak perlu khawatir, Stevent menyebut jika orang tersebut bisa tetap aman, jika tak merasakan diare, mual dan muntah.
"Kalau dalam 1-3 hari tidak diare, mual muntah harusnya aman," imbuhnya. (TribunWow.com)