Terkini Nasional

Digitalisasi SPMT Bikin Pelayanan Ada di Genggaman Tangan, Ongkos pun Jadi Ringan

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Potret pelayanan yang dilakukan oleh SPMT Tanjung Emas, Selasa (14/5/2024).

TRIBUNWOW.COM - Sebagai pelabuhan terbesar di Provinsi Jawa Tengah, membuat PT Pelindo Multi Terminal (SPMT) Branch Tanjung Emas menjadi pelabuhan tersibuk dengan berbagai macam aktivitas penumpang hingga bongkar muat.

Terlebih setelah melakukan merger dan memulai operasionalnya per 1 Agustus 2023 lalu.

Transformasi pun terus digalakkan oleh SPMT Branch Tanjung Emas dengan berlandaskan pada enam pilar yakni proses, teknologi, equipment, HSSE, infrastruktur dan sumber daya manusia.

Satu di antaranya yang paling dirasakan berkaitan dengan transformasi digitalisasi proses dan teknologi.

Baca juga: Kombinasi Ciamik PTOS - M dan Planing & Control SPMT Tekan Zero Accident di Area Pelabuhan

Digitalisasi transformasi yang dimaksud tak lain adalah penggunaan Pelindo Terminal Operational System - Multipurpose (PTOS - M) yang resmi dirilis pada Jumat (22/12/2023).

Branch Manager SMPT Branch Tanjung Emas, Hardianto menjelaskan adanya PTOS - M ini merupakan bentuk transformasi dan standarisasi operasional yang bisa dimanfaatkan oleh para pengguna untuk merasakan pelayanan yang sama di pelabuhan manapun.

"SPMT Branch Tanjung Emas melakukan Go Live Sistem PTOS-M hari ini, yang menjadi bagian dari transformasi dan standarisasi operasional yang manfaatnya juga dapat dirasakan pengguna jasa sehingga bisa merasakan pengalaman pelayanan yang sama di pelabuhan manapun," kata Hardianto dalam keterangan tertulis, Jumat (22/12/2023).

Sementara itu, SVP Pengelolaan Operasi SPMT Zevy Wandono Diargo membeberkan jika Branch Tanjung Emas menjadi terminal ke-25 yang telah melakukan tranformasi dan standarisasi operasional di lingkungan SPMT.

Zevy berharap, adanya PTOS - M ini dapat menurunkan angka port stay yang tentu bisa berdampak pada penurunan beban biaya logistik.

"Transformasi ini akan terus dilakukan secara berkelanjutan, untuk terus mengoptimalkan pelabuhan yang dikelola SPMT. Transformasi dan standarisasi pelabuhan ini difokuskan untuk meningkatkan performa operasional hingga dapat menurunkan port stay yang kemudian akan berdampak pada penurunan biaya logistik di Indonesia," ungkap Zevy.

Senada dengan hal itu, Deputy Branch Manager Operasi II Tanjung emas, Joko Sasmito menjelaskan implementasi manfaat besar digunakannya PTOS - M dalam beberapa waktu terakhir.

"Kinerja bongkar muat misalnya, kinerja bongkar muatnya berapa, bisa memenuhi standar kinerja atau tidak baik sudah ditentukan dari Dirjen Perhubungan Laut atau dari standar kinerja sendiri, kami biasanya mencanangkan minimal sama atau lebih baik," jelas Joko kepada TribunWow.com, Senin (14/5/2024).

Hal itu juga digunakan sebagai dasar dalam pengoperasian planing setiap kapal dalam menentukan kegiatannya.

Terutama guna memangkas port stay yang berdampak pada ongkos yang lebih murah.

"Karena itu juga nanti akan digunakan sebagai dasar operation plan setiap kapal untuk melakukan kegiatan, karena kita ditekankan untuk kapal tidak terlalu lama atau stak di suatu pelabuhan sehingga ongkos menjadi lebih murah," lanjutnya.

Halaman
123