Terkini Internasional

Yang Terjadi setelah Presiden Iran Meninggal, Negara Berkabung 5 Hari hingga Perayaan Kembang Api

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Foto puing-puing helikopter yang membawa Presiden Iran Ebrahim Raisi dan Menteri Luar Negeri Hossein Amir Abdollahian beredar di media sosial. Hanya tertinggal bagian ekor pesawat berwarna biru, sedangkan sisanya tampak puing-ping pesawat yang telah hancur.

TRIBUNWOW.COM - Presiden Iran Ebrahim Raisi meninggal dunia dalam kecelakaan helikopter yang ditumpanginya, Senin (20/5/2024).

Dikutip dari Arab News, untuk menandai berkabungnya Ebrahim Raisi, Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei mengumumkan negaranya berkabung selama 5 hari.

"Saya mengumumkan lima hari berkabung di depan umum dan menyampaikan bela sungkawa kepada rakyat Iran terkasih," ujar Khamenei dalam pernyataan resminya.

Baca juga: Reaksi 10 Pemimpin Negara atas Meninggalnya Presiden Iran Ebrahim Raisi, Termasuk Militan Hamas

Khamenei juga telah menunjuk Wakil Presiden Pertama Mohammad Mokhber sebagai penjabat presiden.

Ia memiliki waktu maksimal 50 hari untuk menyelenggarakan pemilu setelah kematian Raisi, kantor berita resmi Iran, IRNA, melaporkan.

Namun, waktu berkabung itu tak sepenuhnya membuat warga Iran bersedih.

Hanya para pendukung Raisi yang merasakan kesedihan mendalam tersebut.

Sementara sebagaian lainnya menyambut gembira kematian Raisi.

Baca juga: 5 Fakta Tewasnya Presiden Iran Ebrahim Raisi dalam Kecelakaan Helikopter, Buat Israel Ketar-ketir

Dalam unggahan viral di akun Twitter, warga negara Iran di London, Inggris menyambut gembira kabar kematian Raisi.

Mereka keluar turun ke jalan untuk menunjukkan kebahagiaannya.

Bahkan menggelar pesta dansa di depan Kedutaan Besar Republik Islam Iran.

Kegembiraan itu sudah tersiar bahkan sebelum kematian Raisi diberitakan sejumlah media.

"Ini satu-satunya kecelakaan dalam sejarah yang membuat orang khawatir jika ada yang selamat," demikian dikatakan oleh aktivis hak-hak perempuan Masih Alinejad, seperti dikutip Iran International, Senin (20/5/2024).

Mereka menganggap Raisi adalah presiden paling konservatif yang pernah memimpin Iran.

Ia dikenal memiliki sistem peradian yang dinilai brutal oleh pro barat.

Presiden Iran Ebrahim Raisi mengunjungi peralatan militer Angkatan Laut IRGC di Bandar Abbas, Iran, 2 Februari 2024. (Presidensi Iran/AFP)
Halaman
12