TRIBUNWOW.COM - Mantan Calon Presiden Ganjar Pranowo berbicara soal masa depannya 5 tahun mendatang atau dalam pemilihan presiden lagi.
Hal itu dikatakan Ganjar Pranowo dalam wawancara dengan Metro TV, Selasa (14/5/2024).
Ganjar Pranowo mengaku tak masalah jika tak mendapatkan posisi apapun di Pilpres 2029 mendatang dari partainya.
Baca juga: Reaksi Ganjar Pranowo soal Foto Jokowi Tak Terpasang di Kantor PDIP Sumut
"Tidak apa-apa, mungkin setelah ini dalam 5 tahun ke depan akan muncul generasi muda yang lebih hebat, lebih bagus, kader PDIP lebih bagus oke. Jadi ojo dipek dewe, rasanya gitu," ujar Ganjar Pranowo.
Selain itu, Ganjar Pranowo menyebut dirinya juga tak akan meminta-minta jabatan di partai maupun di publik.
"Saya tidak pernah minta (jadi capres), saya jadi gubernurpun tidak minta waktu itu," kata Ganjar Pranowo.
"Lebih pada ditugaskan walapun saat itu istilah petugas partai sempat ribut kan. Tapi kalau saya tidak ditugaskan saya tidak bisa mengambil keputusan," tambahnya.
Diketahui, saat ini Ganjar Pranowo memilih berada di luar koalisi Pemerintahan Terpilih Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka.
Baca juga: Menanti Sikap Politik PDIP setelah Ganjar dan Anies Pilih Oposisi, Bakal Menyusul? Ini Kata Pengamat
Meski begitu, PDIP sendiri belum menentukan sikap secara gamblang soal berada dalam atau di luar pemerintahan meski sudah ada sinyal.
Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto telah melempar sinyal bahwa PDIP akan mengambil jalan sebagai oposisi atau berada di luar pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Hasto mengatakan, pernyataan Ganjar yang mengaku tidak ingin bergabung dengan pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming merupakan cerminan sikap PDIP.
"Ya tentu saja (cerminan sikap PDIP), karena ini merupakan sikap kenegarawanan, sikap yang sangat baik bahwa pemilu pun tidak pernah melunturkan sikap dari PDI Perjuangan, PPP, Perindo dan Hanura, dan Pak Ganjar dan Prof Mahfud di dalam berdedikasi," kata Hasto, Senin.
Menurut Hasto, sikap Ganjar tersebut juga menegaskan bahwa pemilu tidak mengubah seluruh komitmennya, karena mengabdi bagi bangsa dan negara tidak berarti harus berada dalam pemerintahan.
"Misalnya di dalam memperjuangkan tegaknya supremasi hukum, memperkuat meritokrasi agar tetap berjalan, terlembaga, dan terlebih saat ini juga sedang dilakukan persiapan Pilkada serentak," ujar Hasto.
Diberitakan sebelumnya, Ganjar mengatakan keputusannya berada di luar pemerintahan bukan berarti dirinya tidak mencintai Indonesia.