Pilkada DKI Jakarta

Wacana Duet Anies-Ahok di Pilkada DKI Jakarta: PDIP Mencermati, Pengamat Nilai Punya Peluang Menang

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok (kanan) saat berjabat tangan dengan Anies Baswedan (kiri) sebelum melakukan pertemuan di Balai Kota, Jakarta Pusat, Kamis (20/4).

"Nama-nama terkait dengan siapa yang jadi calon gubernur di wilayah-wilayah yang menjadi sorotan publik, seperti Jakarta, Jawa Barat, Sumatera Utara, kemudian Jawa Tengah, Bali, Sulawesi Utara, termasuk Papua dan Aceh, terus dilakukan pencermatan," ujar dia.

Adapun PDIP membuka penjaringan bakal calon gubernur dan wakil gubernur untuk Pilkada 2024 mulai Rabu (8/5/2024) besok hingga Senin (20/5/2024).

Sebagai informasi, PDIP membuka penjaringan bakal calon gubernur (bacagub) dan bakal calon wakil gubernur (bacawagub) untuk maju di Pilkada Jakarta 2024.

PDIP memberikan kesempatan bagi seluruh putra-putri terbaik untuk mendaftarkan diri menjadi bakal calon kepala daerah di Jakarta.

2. Kata Pengamat

Pengamat politik dari Universitas Esa Unggul Jamiluddin Ritonga berbicara menilai Anies Baswedan dan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) berpeluang besar menang apabila diduetkan di Pilkada DKI Jakarta 2024.

Jamiluddin beralasan, dua mantan gubernur DKI Jakarta itu sama-sama memiliki elektabilitas yang tinggi sehingga berpeluang besar memenangkan kontestasi Pilkada Jakarta jika berduet.

"Baik Anies maupun Ahok hingga saat ini masih memiliki elektabilitas tinggi. Karena itu, dua sosok ini berpeluang menang pada Pilgub Jakarta pada November 2024 relatif besar," kata Jamiluddin dalam keterangannya kepada Kompas.com, Jumat (3/5/2024).

Jamiluddin menilai, ada sejumlah hal positif apabila Anies-Ahok disatukan dalam Pilkada Jakarta 2024.

Pertama, duet Anies-Ahok dapat mencegah polarisasi tajam seperti yang terjadi pada Pilkada DKI Jakarta 2017 lalu ketika keduanya berebut kursi gubernur.

"Kalau hal itu (duet Anies-Ahok) terwujud, Pilgub Jakarta 2024 akan relatif damai. Pesan-pesan politik yang kontradiksi dan memuat permusuhan dapat diminimalkan," jelas Jamiluddin.

Baca juga: Nasib Anies setelah Kalah di Pilpres 2024: Peluang Jadi Menterinya Prabowo Tertutup, Ini Penyebabnya

Jamiluddin mengatakan, perpecahan di tengah masyarakat itu perlu dihindari karena Jakarta akan dijadikan sebagai kota jasa yang akan mudah berkembang dan maju bila warganya damai dan bersatu tanpa ada gejolak yang dapat merusak reputasi Jakarta.

Hal positif lainnya, menurut Jamiluddin, Pilkada Jakarta 2024 berpeluang cukup satu putaran apabila Anies diduetkan dengan Ahok.

"Sebab, bersatunya Anies-Ahok menjadi kekuatan yang akan sulit ditandingan pasangan lain. Anies-Ahok akan mudah menang, meskipun Ridwan Kamil maju di Pilgub Jakarta," kata dia.

Ia mengatakan, negara dapat menghemat anggaran jika Pilkada Jakarta 2024 hanya berlangsung satu putaran. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024" danĀ "Soal Peluang Duetkan Anies-Ahok, PDI-P: Masih Kami Cermati"