Pilpres 2024

Luhut Ingatkan Prabowo agar 'Orang Toxic' Jangan Diajak ke Pemerintahan, Begini Reaksi Gibran

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kolase foto Presiden terpilih periode 2024-2029 Prabowo Subianto dan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan.

"Kami siap menerima evaluasi dari semua jadi saya kira tidak masalah," ungkap Gibran.

Pengamat Singgung 2 Parpol

Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhur Binsar Panjaitan mengkhawatirkan ada orang 'toxic' yang bergabung pemerintahan presiden dan wakil presiden terpilih Prabowo-Gibran lima tahun ke depan.

Luhut mengatakan hal itu saat memberikan sambutan dalam acara Jakarta Futures Forum di Hotel JW Marriot, Jumat (3/5/2024).

Luhut menyarankan Prabowo menghindari "orang toxic" karena dapat mengganggu pemerintah.

"Kepada presiden terpilih, saya katakan jangan membawa orang-orang toxic ke dalam pemerintahan Anda, karena itu akan sangat merugikan kita (Indonesia)," kata Luhut dalam sambutannya.

Baca juga: Menlu China Wang Yi Miliki 3 Agenda Pertemuan di Indonesia, Termasuk Prabowo hingga Luhut Binsar

Pernyataan Luhut itu memantik respon dari berbagai kalangan.

Termasuk oleh Direktur Eksekutif Trias Politika Strategis Agung Baskoro.

Agung menilai pernyataan Luhut soal orang toxic jangan dibawa masuk ke kabinet Prabowo-Gibran bisa bermakna penting.

Menurut Agung makna sebenarnya yakni orang-orang yang tak satu visi dan seirama dengan Prabowo sebagai Presiden terpilih.

"Karena bisa dibayangkan bila seorang menteri memiliki program sendiri tanpa bingkai dari seorang Presiden," kata Agung kepada Tribunnews.com, Senin (6/5/2024).

Menurutnya, kritik Luhut sangat relevan, sebab esensi seorang menteri adalah pembantu presiden.

"Sehingga langgam geraknya mestilah seirama dan sinergis," kata dia.

Dan di titik itulah, Agung menilai makna toxic yang disampaikan Luhut berlaku juga bagi orang-orang di lur Koalisi Indonesia Maju.

"Seperti Nasdem dan PKB, yang selama ini intens membawa narasi perubahan mesti mengubah tujuannya untuk senapas dengan narasi keberlanjutan, termasuk soal IKN, Makan Siang dan Susu Gratis, dan program unggulan lain dari pasangan Prabowo-Gibran," ujarnya.

Halaman
123