Piala Asia U23

Tertunduk, Shin Tae-yong Minta Maaf pada Rakyat Indonesia karena Garuda Muda Gagal Menang Lawan Irak

Editor: Lailatun Niqmah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pelatih Timnas Indonesia U-23, Shin Tae-yong, dalam sesi jumpa pers sebelum pertandingan di Qatar. Penuh penyesalan, pelatih Timnas U-23 Indonesia, Shin Tae-yong meminta maaf kepada rakyat Indonesia, atas hasil buruk melawan Irak.

TRIBUNWOW.COM - Gagal menang melawan Irak dalam perebutan juara 3 Piala Asia U-23 2024, mimpi Timnas U-23 Indonesia untuk lolos ke Olimpiade Paris 2024 semakin tipis.

Skuad Garuda harus berjuang keras mengalahkan Guinea, agar lolos ke Olimpiade Paris 2024, namun ini adalah laga yang diprediksi akan sangat sulit bagi Timnas U-23 Indonesia.

Penuh penyesalan, pelatih Timnas U-23 Indonesia, Shin Tae-yong meminta maaf kepada rakyat Indonesia, atas hasil buruk melawan Irak.

Sambil tertunduk, pelatih asal Korea Selatan tersebut pertama-tama mengucapkan selamat kepada Irak dan tetap memuji kerja keras Justin Hubner dkk.

Baca juga: Guinea Punya 16 Pemain yang Berkarier di Eropa, Sosok Algassime Bah Berbahaya, Garuda Wajib Waspada

"Selamat kepada Irak karena telah melaju ke Olimpiade. Sungguh mengecewakan mereka (Timnas Indonesia) mencoba yang terbaik namun kalah," buka Shin Tae-yong di konferensi pers pasca-laga, dikutip dari Joongang.

"Saya pikir Irak bermain bagus di babak kedua. Saya mohon maaf kepada masyarakat Indonesia karena tidak bisa membuahkan hasil yang baik," terang coach Shin.

Pelatih yang berusia 53 tahun tersebut mengakui, ada perbedaan performa anak asuhnya yang mulai keletihan setelah bertarung sejak 15 April 2024 lalu.

"Ada perbedaan performa. Hampir di setiap pertandingan kecuali satu atau dua pemain, dari 11 pemain yang dimainkan akan diturunkan dalam setiap pertandingan."

"Mungkin itu sebabnya kami mengalami kesulitan," jelas Shin Tae-yong.

Namun nasi telah menjadi bubur, tidak ada yang bisa diubah dari hasil pertandingan semalam.

Shin Tae-yong kini mencoba fokus menjalani pemulihan dan kembali memikirkan kekuatan lawan, Guinea untuk mencuri kursi terakhir di Olimpiade Paris 2024.

"Para pemain sangat kelelahan. Saya pikir mereka harus fokus pada pemulihan tanpa menyentuh bola selama 2-3 hari."

"Setelah itu, kami menghabiskan 3-4 hari berikutnya untuk menganalisis taktik lawan," pungkasnya.

Faktor kelalahan memang terlihat sepanjang pertandingan Timnas Indonesia vs Irak.

Skuad Garuda Muda mudah kehilangan bola dan tak bisa lama-lama mengendalikan bola di lapangan.

Halaman
12