Menyusul Persija Jakarta, akar permasalahan dari PSS Sleman yang membuat Super Elja tersandung permasalahan larangan transfer dari FIFA pun diyakini sudah ditemukan.
PSS Sleman diyakini tersandung masalah embargo transfer dari FIFA seusai sang mantan pelatih, yakni Marian Mihail yang bekerja sama dengan firma hukum Rusia, yakni SILA LAW Company seusai diputus kontraknya secara sepihak oleh Super Elja.
"PSC FIFA mengakui bahwa klub sepak bola memutuskan kontrak dengan pelatih tanpa alasan yang jelas dan, oleh karena itu, menerima tuntutan pelatih atas kompensasi atas pelanggaran kontrak," tulis SILA Law Company terkait permasalahan Marian Mihail di PSS Sleman.
"Pengacara Internasional SILA mewakili Marian Mihail dalam persidangan di hadapan FIFA," lanjut SILA LAW Company dalam rilisannya yang diterbitkan pada 6 Maret 2024 lalu lewat laman resmi silalawyers.com.
Tentunya, jika PSS Sleman bisa merampungkan permasalahan dengan Marian Mihail lebih cepat, maka Super Elja diprediksi bisa terbebas dari larangan transfer FIFA kelak.
Sedangkan untuk PSM Makassar, masih belum diketahui hal apa yang menyebabkan Juku Eja terkena embargo transfer dari FIFA.
Pihak dari PSM Makassar pun belum memberikan pernyataan resmi terkait embargo transfer yang mereka terima dari FIFA.
Namun, beberapa waktu lalu PSM Makassar sempat terkena permasalahan finansial, di mana para pemain Juku Eja mulai berbicara di media sosial terkait adanya tunggakan gaji di musim 2023/2024 ini.
Bahkan, pelatih PSM Makassar yakni Bernardo Tavares turut melelang barang pribadinya untuk membantu membayarkan gaji para stafnya yang telat.
Patut dinantikan bagaimana nasib selanjutnya dari Persija Jakarta, PSS Sleman, dan PSM Makassar dalam menuntaskan embargo transfer dari FIFA kelak.
(TribunWow.com/Aulia)