Terkini Nasional

Beasiswa Martabe Prestasi Munculkan Kartini Muda Asal Tapanuli

Penulis: Adi Manggala Saputro
Editor: adisaputro
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sosok Naurah ketika tengah berbicara di depan umum saat tengah berada di kampus.

PTAR datang membawa asa melalui Beasiswa Martabe Prestasi yang ditawarkan kepada para siswa-siswi yang memiliki angan untuk berkuliah namun terkendala karena permasalahan biaya.

"Ketika kelas 3 SMA, saat itu mereka (PTAR) bersosialisasi untuk mencari anak-anak yang berambisi untuk bisa mendapatkan beasiswa. Disitu mereka juga memfasilitasi tentor untuk UTBK, ditanyai siapa saja teman-teman yang ingin melanjutkan kuliah."

"Datangnya sosialisasi ini, saya langsung semangat lagi, mencari tahu minat bakat saya apa, bisa dikatakan ini satu-satunya harapan saya, kalau gagal lolos bisa saja saya tidak kuliah atau kuliah sembari kerja," jelas Naurah seraya tersenyum mengingat momen tersebut.

Bukan sekadar datang memotivasi dan menawarkan beasiswa, PTAR juga turut memberikan bimbingan Ujian Tertulis Berbasis Komputer (UTBK) kepada para siswa dan siswi selama tiga bulan.

"Selama tiga bulan kami dibimbing untuk mempersiapkan kami UTBK. Setelah diberikan bimbingan, kami di push lagi disemangatin lagi, kami diyakinkan lagi, kalau kalian serius berkuliah, nanti ikut beasiswa Martabe Prestasi," ucap Naurah sembari mengingat momen terjadinya peristiwa itu.

Perempuan yang saat ini berkuliah di salah satu universitas negeri di Aceh tersebut bercerita perjuangan PTAR untuk bisa meyakinkan para siswa, siswi dan orang tua untuk mau melanjutkan studi ke perguruan tinggi melalui Beasiswa Martabe Prestasi.

"Waktu itu mengundang orang tua juga ke sekolah, bahwasanya ada program Beasiswa Martabe Prestasi, itu juga yang meyakinkan orang tua untuk mengizinkan anaknya kuliah di luar Sumatera," jelasnya.

Sayangnya, pada saat itu, Naurah masih mendapatkan pertentangan dari orang tua dan keluarganya.

Keputusasaan sempat hinggapi hati dan pikiran Naurah ketika mengetahui orang tua dan keluarganya sempat menentangnya untuk berkuliah.

Akan tetapi, semangat dan kegigihan Naurah akhirnya meluluhkan halangan yang sempat disampaikan kedua orang tua dan keluarganya tersebut.

Rasa percaya diri Naurah akan keberhasilannya mendapatkan Beasiswa Martabe Prestasi jadi pelecut semangatnya.

Mengingat, hanya melalui Beasiswa Martabe Prestasi inilah angannya untuk duduk di bangku perkuliahan bisa terwujud.

Hingga pada akhirnya, tanda-tanda Naurah bisa mewujudkan angannya untuk berkuliah mulai nampak sedikit demi sedikit.

Satu di antaranya mulai terasa ketika Naurah mampu lolos Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN).

"Bahkan pada waktu itu saya  ditentang dan dikekang oleh keluarga dan orangtua, saya dari awal nekat dan optimis jika diterima di Beasiswa Martabe Prestasi."

Halaman
1234