Ketiga berkaitan dengan mental bermain skuad Timnas U-23 Indonesia.

Bermain imbang hingga adu penalti kontra salah satu raksasa Asia, Korea Selatan jadi indikatornya.

Di mana, dalam laga yang berkahir 2-2 di babak normal hingga 2x15 menit, Timnas U-23 Indonesia secara fisik tak terlihat kedodoran.

Hal itu juga dibuktikan di momen adu penalti.

Pada momen itu, mentalitas para penggawa Timnas U-23 Indonesia patut diacungi jempol.

Salah satu buktinya, ketika Justin Hubner harus alami dua kali penalti.

Pada percobaan awal, Justin Hubner gagal merealisasikannya menjadi gol.

Sedangkan pada percobaan kedua, Justin Hubner mampu konversikan penalti itu menjadi gol di tengah kesedihan yang sempat ia rasakan gagal di momen pertama.

Keunggulan ini menjadi satu hal di luar dugaan yang bisa bikin Uzbekistan angkat koper dari Piala Asia U-23.

4. Status Underdog dan Debutan

Keempat berkaitan dengan status underdog yang disandang Timnas U-23 Indonesia.

Tentu, status underdog yang disandang Timnas U-23 Indonesia di Piala Asia U-23 membuat mereka bermain nothing to lose tanpa beban.

Target yang dicanangkan PSSI kepada skuad Garuda yakni babak perempat final sudah terpenuhi.

Babak semi final adalah bonus di luar target yang harus mereka realisasikan demi ukir tonggak sejarah baru.

Berbeda dengan Uzbekistan yang merupakan juara Piala Asia U-23 2018 atau pada edisi ketiga penyelenggaraannya.