Di atas David’s Sling ada sistem Arrow 2 dan Arrow 3, yang dikembangkan bersama AS. Arrow 2 menggunakan hulu ledak fragmentasi untuk menghancurkan rudal balistik yang masuk dalam fase terminal – saat rudal menukik menuju target – di lapisan atas atmosfer.
Arrow 2 memiliki jangkauan 90 km dan ketinggian maksimum 51 km.
Arrow 2 itu merupakan peningkatan dari pertahanan rudal Patriot AS yang pernah digunakan Israel.
Baca juga: Mengapa Iran Serang Israel? Ini Pemicu Serangan, Kronologi hingga Dampak Terkini
Sementara itu, Arrow 3 menggunakan teknologi hit-to-kill untuk mencegat rudal balistik di luar angkasa, sebelum memasuki kembali atmosfer dalam perjalanan menuju sasaran.
Israel juga memiliki pesawat tempur canggih, termasuk jet siluman F-35I yang telah digunakan untuk menembak jatuh drone dan rudal jelajah sebelumnya.
Rudal-rudal balistik Iran yang mencapai Israel jatuh di Pangkalan Udara Netavim di Israel selatan.
Juru bicara militer Israel mengatakan, rudal-rudal itu hanya menyebabkan kerusakan struktural ringan.
Pangkalan itu tetap berfungsi dan masih dioperasikan setelah serangan Iran tersebut.
Pesawat-pesawat Israel masih tetap menggunakan pangkalan itu.
Foto-foto yang dirilis Angkatan Udara Israel pada Minggu pagi menunjukkan sejumlah jet tempur F-35 dan F-15 kembali ke pangkalan-pangkalannya di Israel setelah menjalani apa yang disebut sebagai “intersepsi” dan “misi pertahanan udara” yang berhasil.
Menurut militer Israel, beberapa rudal yang diluncurkan Iran ke Israel itu ditembakkan dari Irak dan Yaman. (*)
Baca berita terkait Konflik Iran vs Israel lainnya
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Bagaimana Israel dan Sekutunya Cegat Lebih dari 300 Rudal dan Drone Iran?"