TRIBUNWOW.COM - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah merilis Peringatan Dini cuaca ekstrem untuk sejumlah wilayah di Indonesia, Minggu 14 April 2024.
Berdasarkan Peringatan Dini BMKG, sejumlah daerah perlu waspada cuaca ekstrem hujan lebat, hujan petir dan angin kencang.
Dilansir TribunWow.com dari BMKG, berikut rincian peringatan dini cuaca ekstrem di Indonesia:
Baca juga: One Way Sedang Diberlakukan di Km 414 Tol Kalikangkung hingga Km 72 Tol Cipali, Sabtu 13 April 2024
Peringatan Dini Cuaca Ekstrem
Wilayah yang berpotensi hujan lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang:
- Aceh
- Sumatera Utara
- Sumatera Barat
- Riau
- Kep. Riau
- Bengkulu
- Jambi
- Sumatera Selatan
- Kep. Bangka Belitung
- Lampung
- Banten
- Jawa Barat
- Jawa Tengah
- DI Yogyakarta
- Jawa Timur
- Kalimantan Barat
- Kalimantan Tengah
- Kalimantan Timur
- Kalimantan Selatan
- Sulawesi Tengah
- Sulawesi Barat
- Sulawesi Selatan
- Sulawesi Tenggara
- Maluku
- Papua Barat
- Papua
Wilayah yang berpotensi hujan disertai kilat/petir dan angin kencang:
- DKI Jakarta
- Nusa Tenggara Barat
- Nusa Tenggara Timur
Pemicu Cuaca Ekstrem
BMKG mengatakan, sirkulasi siklonik terpantau di Laut Arafura, yang membentuk daerah perlambatan kecepatan angin (konvergensi) di Kep. Aru, Laut Arafura, dan Laut Timor.
Sirkulasi siklonik lain terpantau di Samudra Pasifik Utara Papua Barat yang membentuk daerah perlambatan kecepatan angin (konvergensi) di Samudra Pasifik Utara Papua Barat, dan Pesisir Utara Papua.
Sirkulasi siklonik juga terpantau di sekitar Kep. Riau yang membentuk daerah perlambatan kecepatan angin (konvergensi) dari Kalimantan Barat hingga Laut Natuna, dari Selat Malaka hingga Jambi, dan dari Sumatra Selatan hingga Bangka Belitung.
Kondisi tersebut mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sekitar wilayah sirkulasi siklonik/ sepanjang daerah konvergensi tersebut.
Daerah konvergensi lainnya juga terpantau memanjang di Perairan Barat Sumatra utara, dan dari Laut Maluku hingga Laut Flores.
Kondisi tersebut mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sepanjang daerah konvergensi tersebut.
Peningkatan kecepatan angin >25 knot terpantau di Laut Timor sebelah Tenggara NTT yang mampu meningkatkan tinggi gelombang di wilayah sekitar perairan tersebut. (*)