TRIBUNWOW.COM - Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri sudah memberlakukan skema rekayasa lalu lintas one way atau satu arah, tepatnya berada di Km 414 Tol Kalikangkung hingga Km 72 Tol Cipali pada Sabtu (13/4/2024) pukul 15.00 WIB.

Dilansir TribunWow.com dari Instagram @korlantaspolri.ntmc, sistem one way diumumkan hari ini, Sabtu (13/4/2024).

"Korlantas Polri berlakukan one way di Km 414 Tol Kalikangkung - Km 72 Tol Cipali Pukul 15.00 WIB," tulis himbauan pada Instagram resmi Korlantas Polri.

Baca juga: 4 Ketentuan Orang Mudik atau Safar Boleh Tidak Berpuasa Ramadhan, Berapa Jarak Minimal Perjalanan?

Lebih lanjut, Kepala Korlantas Polri, Irjen Aan Suhanan menjelaskan jika pemberlakukan one way dilaksanakan menyesuaikan situasi lapangan yang ada di lapangan.

"Nanti akan kita laksanakan pada pukul 14.00 WIB atau 15.00 WIB ya tergantung situasinya," ujar Aan di Simpang Joglo, Solo, Jawa Tengah, Sabtu siang dikutip TribunWow.com dari Kompas.com.

Selain itu, penerapan sistem one way yang sudah diberlakukan pada pukul 15.00 WIB lalu itu juga sudah dikonfirmasi oleh Kepala Bagian Operasional (Kabagops) Korlantas Polri Kombes Eddy Djunaedi

"Iya (skema one way akan dibuka jam 15.00 WIB)," ucap Eddy singkat.

Baca juga: Antisipasti Kepadatan Arus Mudik via Tol Trans Jawa, One Way Diberlakukan sejak 5 April 2024 Malam

5 Tips Mudik Idul Fitri 2024

Simak tips mudik lebaran memakai mobil listrik pada momen Idul Fitri 2024.

Diketahui, satu hal yang menjadi kekhawatiran para pengguna kendaraan listrik adalah kehabisan baterai di tengah perjalanan, dengan kondisi jauh dari lokasi pengecasan.

Oleh karena itu, menghemat baterai selama perjalanan menjadi penting saat mudik ke kampung halaman.

Agar perjalanan mudik lebaran memakai kendaraan listrik tetap nyaman dan aman sampai tujuan, simak lima tips berikut ini:

1. Rencanakan Perjalanan

Pembeda utama mobil EV dengan mobil konvensional adalah karakteristik pengisian sumber energi geraknya.

Jika pada mobil konvensional pengisian energi cukup melalui SPBU, khusus mobil EV pengisiannya melalui Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) dan tentunya memakan waktu yang lebih lama, serta memiliki jumlah distribusi yang relatif lebih sedikit dibandingkan mobil konvensional.