TRIBUNWOW.COM - Viral di media sosial aksi brutal geng motor anak pejabat dan adik perwira polisi menganiaya seorang pemuda hingga cedera otak dan koma.
Kasus penganiayaan ini terjadi di Jambi, dan viral setelah diunggah akun Twitter (X) Jonathan Latumahina, pada 8 April 2024 lalu.
Hingga saat ini, korban berinisial MRR (25) belum sadarkan diri sehingga belum bisa dimintai keterangan.
Baca juga: Divonis 12 Tahun Penjara, Mario Dandy Disebut Menikmati Perbuatannya Menganiaya D sampai Selebrasi
Fakta terbaru menyebutkan, dua terduga pelaku telah berhasil ditangkap polisi.
Sementara itu, pengeroyoan ini rupanya berawal dari korban yang megirimkan pesan (chat) pada mantan kekasih satu di antara pelaku.
Secara lengkap, berikut update penganiayaan pemuda oleh geng mobil anak pejabat yang viral.
Ayah Pelaku Ada yang Terjerat Kasus Korupsi
Jonathan melalui akun @seeksixsuck sebelumnya mengunggah video viral berdurasi 20 detik yang diduga merekam aksi pengeroyokan.
Penganiayaan brutal tersebut terjadi di Jalan Ahmad Yani, Telanaipura, Kota Jambi, pada 1 April 2024.
Dalam rekaman video CCTV tercatat insiden tersebut terjadi sekitar pukul 01.25 WIB.
“Kejadian terekam cctv RRI Jambi, dan ini terduga pelaku pengeroyokan,” tulisnya menyertai unggahan video tersebut.
Video viral tersebut juga disertai foto salah seorang terduga pelaku yang menganiaya korban hingga mengalami cidera otak dan koma.
Disebutkan, geng tersebut beranggotakan anak pejabat di Jambi.
Pada utas selanjutnya, diapun menguak sosok salah satu terduga pelaku penganiayaan.
Pelaku berinisial F tersebut disebutkan menginjak kepala korban hingga tengkoraknya cedera berat dan koma.
Sosoknya merupakan seorang adik perwira polisi.
Sementara ayah dari terduga pelaku tersebut disebutkan sementara terjerat kasus tindak pidana korupsi (tipikor).
“Ini terduga gang pelaku penganiayaan, akun dikunci dan pelaku ada di list folowing dan follower,” tulisnya.
“Pengakuan dari kerabat korban, anggota gang itu anak2 para pejabat di Jambi sehingga kasus ini ditutup-tutupin.”
“Korban sampai saat ini belum sadar, sudah seminggu sejak kejadian,” lanjutnya.
Dengan menyertakan foto screenshoot akun Instagram @gang****** yang anggotanya diduga terlibat aksi penganiayaan brutal itu.
Baca juga: Viral Puluhan Pria Beratribut Silat Aniaya Warga di Surabaya, Ini Kata Saksi hingga Kondisi Korban
Korban Disebut Dijebak Pelaku
Pengakuan dari anggota keluarga, korban disebut dijebak oleh para pelaku.
Korban diminta datang ke lokasi dengan modus ingin menyelesaikan masalah yang terjadi di bulan Januari 2024 lalu.
Ternyata setelah datang, pelaku membawa gerombolannya hingga 20 orang.
“Modus pelaku ketika melakukan pengeroyokan adalah dengan menjebak korban untuk datang ke 1 titik lokasi.
Dengan alasan ada masalah Januari 2024 yang belum selesai dan minta pelaku datang menyelesaikan,” tulis Jonathan Latumahina.
“Tapi pelaku udah munggu bersama 20 orang gerombolannya, dan terjadilah aniaya,” lanjut keterangan unggahan tersebut.
Pihak keluarga sudah mengunggah video CCTV itu dan menandai akun Instagram Polda Jambi melalui akun @infoseputarjambi.
Menurut pengakuan anggota keluarga korban, para pelaku adalah anak dari pejabat Jambi.
“Pengakuan dari kerabat korban, anggota gang itu anak2 para pejabat di Jambi...” tulisnya.
Sementara, sosok korban disebutkan belum sadarkan diri hingga seminggu pascapenganiayaan.
“Korban sampai saat ini belum sadar, sudah seminggu sejak kejadian,” lanjutnya.
Sementara, terduga pelaku F sendiri merupakan adik dari seorang perwira polisi.
Sedangkan ayah F terkena kasus tipikor atau tindak pidana korupsi.
Keterangan Polisi
Tentang hal itu, polisi memastikan pelaku yang melakukan pengeroyokan terhadap korban MRR (25) atau Aji berjumlah dua orang.
Dalam kejadian tersebut, Polresta Jambi telah menangkap dua orang terduga pelaku penganiayaan terhadap korban.
Keduanya yakni AR dan F yang merupakan warga Kabupaten Batanghari, Provinsi Jambi.
Kapolresta Jambi Kombes Pol Eko Wahyudi menjelaskan kejadian ini berawal saat korban mengirim pesan WhatsApp kepada mantan pacar salah satu pelaku AR.
Ia menegaskan permasalahan ini dipicu karena kecemburuan dan cinta segitiga antara korban MRR dan terduga pelaku AR.
“Sebelum terjadi pengeroyokan, korban chatting dengan mantan pacar salah satu pelaku melalui pesan WhatsApp dan chatting ini ketahuan oleh pelaku AR,” kata Kombes Eko.
Berkaitan dengan hal tersebut, AR kemudian membuat janji dengan MRR di daerah Simpang Rimbo, pada pukul 22.00 WIB malam.
Dalam pertemuan itu, keduanya sempat cekcok.
Namun, saat itu adu mulut itu dibubarkan oleh masyarakat sekitar.
Kemudian, keduanya kembali bertemu di depan kantor RRI, Kecamatan Telanaipura, pada pukul 00.30 WIB dini hari.
Lalu, pada saat itu MRR dan AR kembali cekcok.
Saat itulah perkelahian di antara keduanya terjadi dan membuat MRR dan AR terjatuh di selokan depan kantor tersebut.
“Saat terjadi perkelahian, posisi pelaku AR terdesak dipiting oleh korban MRR,” jelasnya saat konferensi pers, Senin (8/4/2024) malam.
“Kemudian pelaku AR meminta tolong kepada salah satu temannya bernama F, dengan bahasa '...tolong saya,” lanjutnya dikutip dari TribunJambi.com.
F kemudian membantu AR dengan menginjak kepala korban MRR beberapa kali.
Tindakan itu menyebabkan korban tidak sadarkan diri dan dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Raden Mattaher Jambi.
“Selanjutnya F membantu AR dengan cara menginjak kepala korban beberapa kali,” kata Kombes Eka.
“Yang mengakibatkan korban tidak sadarkan diri dan dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah Raden Mattaher Jambi,” lanjutnya.
Akibat kejadian tersebut, korban hingga kini masih belum sadar sehingga belum dapat dimintai keterangan terkait peristiwa itu.
Meski begitu, pihak kepolisian disebutkan masih akan melakukan penyelidikan lebih lanjut.
Atas perbuatannya, kedua pelaku dikenakan Pasal 170 dengan ancaman hukuman diatas 5 tahun penjara.
“Tentunya apabila ada perkembangan lebih lanjut terkait dengan proses penyelidikan akan kami sampaikan kembali,” ujarnya. (*)
Artikel ini telah tayang di TribunnewsSultra.com dengan judul UPDATE Video Viral Aksi Brutal Geng Mobil Anak Pejabat Keroyok Pemuda hingga Koma di Jambi, Penyebab