TRIBUNWOW.COM - Sosok Romo Magnis viral di media sosial, bahkan trending di Twitter (X), setelah memberikan kesaksiannya dalam sidang sengketa hasil Pilpres 2024 di Mahkamah Konstitusi (MK), Selasa 2 April 2024.
Romo Magnis yang bernama asli Franz Magnis Suseno merupakan ahli filsafat, cendekiawan, budayawan, dan juga pastor, yang dihadirkan sebagai saksi ahli kubu pasangan capres-cawapres 03, Ganjar Pranowo-Mahfud MD.
Dalam sidang MK kali ini, Romo Magnis mengungkap sejumlah pelanggaran berat yang menurutnya terjadi dalam Pilpres 2024, mulai dari pelanggaran etika pencalonan Gibran Rakabuming Raka sebagai cawapres, hingga pelanggaran bagi-bagi bansos yang dilakukan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Satu di antara pernyataan Romo Magnis yang viral adalah mengibaratkan Jokowi seperti karyawan pencuri uang kas toko yang melanggar etika.
Baca juga: Momen Ketua MK Suhartoyo Tertawa Dengar Saksi Kubu Ganjar-Mahfud Menggebu-gebu Tak Mau Ditanyai
Sosok Romo Magnis
Franz Magnis-Suseno atau Romo Magnis adalah seorang ahli filsafat yang juga pastor, cendekiawan, guru besar, dan penulis.
Ia lahir di Jerman, 26 Mei 1936, yang berarti saat ini dirinya berusia 87 tahun.
Pria yang terlahir dengan nama Franz Graf von Magnis ini merupakan lulusan Kolese Yesuit di St. Blasien tahun 1955.
Setelahnya, Romo Magnis bergabung dengan Ordo Yesuit dan menjadi rohaniawan muda Katolik.
Dua tahun pertama di Ordo Yesuit, Romo Magnis lebih banyak menghabiskan waktu dengan mendalami kerohanian di Neuhauseun.
Ia juga mendalami studi filsafat di Philosophissche Hochschule dekat Munchen hingga 1960.
Setahun sebelum lulus, Romo Magnis sudah mencapai gelar akademik Bakalaureat dalam filsafat.
Setelah lulus dari Philosophissche Hochschule, ia meraih gelar Lizentiat.
Pada 1961, saat usianya 25 tahun, Romo Magnis pindah ke Indonesia untuk menjalankan tugasnya sebagai misionaris Ordo Yesuit.
Di Indonesia, ia belajar filsafat dan teologi.
Enam tahun berada di Indonesia, Romo Magnis menjadi pastor, yang kemudian ia ditugaskan pergi belajar ke Jerman untuk meraih gelar doktor di bidang filsafat.