"Bukbernya tanggal 29 Maret 2024, pas tanggal merah. Harapannya biar yang kerja kantoran pas lagi libur gitu," ceritanya.
Acara bukber itu kira-kira dihadiri seratus orang. Karena banyak yang tinggal di luar kora, hanya teman-teman yang berada di sekitar Jakarta yang bisa ikut bukber.
Menurut Nuning, salah satu temannya bernama Imam sudah dua tahun tidak bisa ikut bukber meski berada di Jakarta.
Imam beralasan dia harus jualan nasi goreng di wilayah Kelapa Gading, Jakarta Utara.
"Nah, aku spontan aja gitu kepikiran, sini diborong (nasi gorengnya) tapi lo ke sini (bukber) ya," lanjut Nuning.
Saat mendengar tawaran itu, Imam awalnya takut merasa dikerjai.
Baca juga: 2 Bahaya Konsumsi Banyak Garam, Viral Minum Air Garam untuk Sembuhkan Segala Penyakit Jangan Ditiru
Akan tetapi akhirnya ia percaya untuk benar-benar membawa dagangannya ke acara bukber.
Padahal, Nuning belum membayar uang DP sebelumnya.
"Dia (Imam) hanya bilang biasanya omset sehari Rp 1 juta. Aku bilang, deal nanti disiapin Rp 1,5 juta," imbuh Nuning.
Setelah diberitahu seperti itu melalui WhatsApp, Imam langsung meluncur ke lokasi bukber dari Kelapa Gading, Jakarta Utara ke Pondok Kelapa, Jakarta Timur.
Dia rela menempuh jarak lebih dari 20 kilometer mengendarai motor tua sambil membawa gerobak nasi goreng.
Bukber Sambil Dagang
Saat mengetahui kehadiran Imam, Nuning mengaku teman-teman seangkatannya bersikap riuh.
"Dia (Imam) hanya bilang biasanya omset sehari Rp 1 juta. Aku bilang, deal nanti disiapin Rp 1,5 juta," imbuh Nuning.
Setelah diberitahu seperti itu melalui WhatsApp, Imam langsung meluncur ke lokasi bukber dari Kelapa Gading, Jakarta Utara ke Pondok Kelapa, Jakarta Timur.