Dalam pelaksanaannya, Prabowo mengaku mendapat banyak kendala yang disasarkan pada 3.000 siswa.
Capres 02 itu menyebut para siswa yang mendapatkan jatah makan siang gratis malah membawa pulang ke rumah lauk yang mereka dapatkan.
"Kenyataan bahwa anak-anak itu makan tapi lauknya kadang dibungkus dibawa ke rumah untuk keluarganya. Ini dua jam dari Ibu Kota," kata Prabowo.
Menurut Prabowo itu hal yang mendasar dan harus diubah.
Selain itu, ia juga tak mau melihat banyak anak yang tidak bisa makan secara layak.
"Saya tidak rela negara saya begini. Bagaimana saudara-saudara kalau pemimpin elite Indonesia masih cekcok di antara kita hanya rebutan kursi, padahal faktanya kondisi anak-anak kita seperti ini," pungkasnya.
Baca juga: Program Makan Siang Gratis Mulai Diuji Coba, Ini Jawaban Gibran soal akan Dicobakan di Solo
- Diuji coba TKN
Dikutip dari Antara, Tim Kampanye Nasional Prabowo-Gibran, Dedi Mulyadi turut menguji cobakan makan siang gratis itu pada siswa di Purwakarta.
Dedi Mulyadi menyebut ada dua pola makan siang gratis yang telah disimulasikan.
Yakni makan siang yang dibuat oleh forum orang tua siswa serta satu lagi pemberian uang langsung pada orang tua.
"Masing-masing pola makan siang gratis ini nilainya sama yakni Rp 15 ribu," ujar Dedi Mulyadi.
Hasilnya, simulasi dari forum orang tua siswa dianggap kurang efekfif lantaran banyak tempat makan terbuang hingga sendok plastik.
Selain itu, dengan harga yang sama lauknya kurang variatif.
Sementara uang yang diberikan langsung ke orangtua siswa menunya sangat beragam.
Dedi Mulyadi pun mengusulkan agar subsidi makan siang gratis ini uangnya diberikan langsung pada orang tua.
Sehingga orang tua bisa mengelola sendiri kebutuhan makan siang anaknya. (TribunWoW.com)