Sementara itu, untuk perolehan Pileg 2024, Kota Surakarta masih dimenangkan oleh PDIP.
Dikutip dari Tribun Solo, julukan kandang banteng untuk Soloraya memang belum bisa hilang.
Meski pasangan Ganjar-Mahfud kalah di kota Kandang Banteng.
Pengamat Politik Psikologi UNS Solo, Abdul Hakim menilai itu tak lain karena watak politik warga Soloraya telah terbentuk puluhan tahun dan tidak bisa berubah seketika.
Namun demikian, ada fenomena dilematika yang dialami masyarakat Solo dalam kontestasi politik kali ini.
"Hari ini, warga Solo mengalami dilema antara satu mendukung capres yang didukung pak Jokowi dan yang kedua adalah kesetiaan mereka terhadap PDIP," ujar Hakim saat dihubungi TribunSolo.com, Senin (4/3/2024).
Meski ada fenomena tersebut, pilihan warga Solo untuk urusan Pileg dipengaruhi kultur politik yang telah terbentuk puluhan tahun.
"Nah soal PDIP ini di Solo sudah bertahun-tahun, puluhan tahun setelah reformasi sudah tidak mudah untuk beralih (pilihan)," ucap dia.
"Nah yang saya baca dari warga Solo dan sekitarnya kemarin, itu mereka merasa dekat dengan Pak Jokowi dan merasa mendapatkan manfaat dari Pak Jokowi sehingga memilih capresnya yang didukung pak Jokowi,".
"Tapi di sisi lain untuk Pileg mereka tidak ada perasaan, mereka masih mempertahankan kultur politiknya, jadi masih memilih PDIP," tambahnya. (TribunWow.com/ Tiffany, TribunSolo/ Andreas)