TRIBUNWOW.COM - 5 Fakta ledakan di markas Detasemen Gegana, Satuan Brimob Polda Jawa Timur (Jatim) di Surabaya, penyebab hingga kesaksikan warga.
Diketahui, terjadi sebuah ledakan di Mako Brimob Polda Jatim yang berlokasi di kawasan Jalan Gresik, Morokrembangan, Krembangan, Surabaya, Jawa Timur, Senin (4/3/2024).
Akibat ledakan itu, 10 anggota polisi mengalami luka-luka dan menjalani perawatan di Rumah Sakit Bhayangkara Polda Jatim, Surabaya.
Baca juga: Detik-detik Ledakan di Mako Brimob Surabaya: Polisi Berhamburan Keluar, Ini Kata Saksi dan Penyebab
Lantas, bagaimana fakta selengkapnya soal ledakan di Mako Brimob Surabaya tersebut?
1. Penyebab Ledakan
Kabid Labfor Polda Jatim, Kombes Pol Sodiq Pratomo menyatakan, ledakan berasal dari gudang penyimpanan bahan peledak.
Gudang tersebut tak didukung sirkulasi udara yang layak sehingga suhu ruangan menjadi panas dan lembab.
Ledakan diduga akibat meningkatnya suhu ruangan serta adanya campuran kimiawi pada bahan peledak.
"Gak ada sirkulasi udara itu. Dan ruangannya juga ventilasinya terbatas, karena untuk gudang ya."
"Sehingga memicu, ya kalau ruangan lama tidak dibuka, kan panas, apalagi jam 10 lagi panas-panas," ujarnya, Senin, dikutip dari TribunJatim.com.
Sementara itu, Dansatbrimob Polda Jatim, Kombes Pol Suryo Sudarmadi membenarkan di dalam gudang masih ada bahan peledak yang belum dihancurkan.
Awalnya, bahan peledak akan dihancurkan pada Januari 2024, tapi tertunda lantaran Pemilu 2024.
"Dalam waktu satu bulan ini, gudang itu, tidak dibuka. Nah itu memicu kelembapan tadi, panas."
"Karena kita fokus pemilu, beberapa hari kemarin. Jadi kegiatan disposal tidak dilaksanakan. Sehingga gudang tersebut dalam keadaan terkunci," terangnya.
Baca juga: BREAKING NEWS Ledakan di Mako Brimob Surabaya yang Akibatkan Kerusakan Kantor dan 1 Mobil Hancur
Menurutnya, tahapan penghancuran bahan peledak atau disposal dilakukan tiga bulan sekali.