TRIBUNWOW.COM - Simak Peringatan Dini cuaca ekstrem dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), hari ini, Senin 26 Februari 2024.
Peringatan dini BMKG hari ini menyebutkan, sejumlah daerah perlu waspada cuaca ekstrem hujan lebat, hujan petir dan angin kencang.
Dilansir TribunWow.com dari BMKG, berikut rincian peringatan dini cuaca ekstrem di Indonesia:
Baca juga: Info BMKG - Prakiraan Cuaca Hari Ini Senin 26 Februari 2024 di 33 Kota: Bandung Hujan di Siang Hari
Peringatan Dini Cuaca Ekstrem
Wilayah yang berpotensi hujan lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang:
- Bengkulu
- Sumatera Selatan
- Lampung
- Jawa Barat
- Jawa Tengah
- DI Yogyakarta
- Jawa Timur
- Bali
- Nusa Tenggara Barat
- Nusa Tenggara Timur
- Kalimantan Barat
- Kalimantan Tengah
- Kalimantan Utara
- Kalimantan Timur
- Kalimantan Selatan
- Sulawesi Tengah
- Sulawesi Selatan
- Sulawesi Tenggara
- Maluku
- Papua
Wilayah yang berpotensi hujan yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang:
- Aceh
- Riau
- Jambi
- Banten
- Sulawesi Utara
- Gorontalo
- Sulawesi Barat
- Papua Barat
Pemicu Cuaca Ekstrem
BMKG mengatakan sirkulasi siklonik terpantau di Daratan Australia Bagian Utara yang membentuk daerah konvergensi dan pertemuan angin (konfluensi) memanjang di Samudra Hindia Selatan NTT dan di Teluk Carpentaria.
Daerah konvergensi terpantau memanjang dari Selat Malaka hingga Aceh, dari Pesisir Barat Malaysia hingga Sumatra Barat, dari Pesisir Selatan Jawa Barat hingga Jawa Timur, dari Sabah hingga Kalimantan Tengah.
Kemudian dari Sulawesi Barat hingga Teluk Bone, dari Pulau Timor hingga Laut Aru, dari Teluk Cendrawasih hingga Papua Tengah, dan dari Samudra Pasifik Timur Filipina hingga Filipina Bagian Selatan.
Daerah konfluensi juga terpantau di Laut Flores, Laut Banda, Laut Aru, Laut Sawu, dan Samudra Hindia selatan Nusa Tenggara.
Kondisi tersebut mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sekitar sirkulasi siklonik dan di sepanjang daerah konvergensi/konfluensi tersebut.
Peningkatan kecepatan angin >25 knot terpantau di Laut Cina Selatan, Laut Sulu, Samudra Pasifik Timur Filipina, Laut Aru, dan Laut Arafuru yang mampu meningkatkan ketinggian gelombang di wilayah perairan sekitarnya. (*)
Ikuti Saluran WhatsApp TribunWow dan Google News TribunWow untuk update berita populer lainnya