TRIBUNWOW.COM - Viral video yang memperlihatkan penarikan material paving oleh salah satu calon anggota legislatif (caleg), diduga karena suara di Daerah Pemilihan (Dapil) tersebut rendah.
Dikutip dari Tribun Jatim, peristiwa itu terjadi di Desa Jambewangi, Kecamatan Sempu, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur.
Dalam video yang viral tampak paving yang sebelumnya telah ditaruh di pinggir jalan diangkut menggunakan truk.
Baca juga: Sosok Erfin, Caleg di Bondowoso yang Nekat Jual Ginjal demi Biaya Kampanye, Hanya Raih 40 Suara
Saat proses pengangkutan paving, beberapa warga juga berada di lokasi.
Mereka mengabadikan momen tersebut dengan mengabadikan melalui foto dan video.
Diduga, paving tersebut diambil kembali karena caleg itu tidak mendapatkan dukungan suara dari masyarakat desa seperti yang dikehendaki.
Lantas bagaimana fakta sebenarnya?
1. Pengakuan Warga
Seorang warga setempat menjelaskan, paving tersebut awalnya ditaruh oleh sekelompok orang.
Saat warga bertanya, mereka menyebut bahwa paving akan dipasang jika caleg yang dimaksud tebal suaranya di TPS-TPS dusun tersebut.
Menurut informasi yang diterima warga, caleg yang dimaksud diduga merupakan salah satu caleg dapil 7 dari Partai Nasdem.
Di luar harapan, suara caleg tersebut rendah saat pencoblosan yang berlangsung Rabu (14/2/2024) lalu.
Dua hari kemudian atau Jumat (16/2/2024), paving-paving yang telah ditaruh itu diangkut kembali.
"Dipindahkan ke dusun lain," kata warga yang enggan disebut namanya itu, dikutip dari Tribun Jatim, Selasa (20/2/2024).
Baca juga: Viral Bayi Diberi Nama M Prabowo Gibran, Lahir saat Pemilu 2024, Begini Cerita sang Orangtua
Menurutnya, kebanyakan warga tak protes dengan pengangkutan paving itu.
Namun menganggap pengangkutan paving menjadi lucu jika akibat suara caleg rendah.
"Warga ya biasa-biasa saja. Ya dari awal tidak ada yang minta paving juga. Tiba-tiba dikasih," katanya.
Warga setempat lain berinisial AS menerangkan yang mengambil kembali material paving tersebut adalah tim caleg dari Partai Nasdem.
Dijelaskan, ada sejumlah titik yang ditarik kembali untuk dibongkar.
Informasinya, ada tiga titik droping paving di tiga dusun yang sudah dieksekusi.
"Benar, setahu saya di Dusun Panjen ada dua titik, itu sudah hilang," kata AS, warga setempat, Senin (19/2/2024) seperti dikutip dari Kompas.com.
Menurut keterangan warga, selain di Dusun Panjen, ada dua dusun lainnya juga ada droping paving, yakni di Dusun Krajan dua titik dan di Dusun Sumberejo.
Di Dusun Panjen, droping paving dilakukan di kawasan sekitar lapangan.
Di lokasi tersebut sempat ada tumpukan paving sebelum hari H pencoblosan.
Padahal menurut AS, tidak ada kelompok masyarakat yang mengajukan proposal permintaan pavingisasi.
"Paving itu juga didrop tanpa ada banner transparansi anggaran seperti proyek pembangunan pada umumnya," ujarnya.
Kabar yang beredar, paving tersebut didrop di lokasi itu agar pada saat pemilu 14 Februari 2024, warga memilih caleg yang dimaksud.
Warga setempat memaklumi jika paving tersebut diambil kembali.
Sebab, perolehan suara sang caleg di TPS setempat tidak begitu banyak.
"Mungkin karena kecewa kepada warga atau memang murni dijadikan alat kampanye, kita tidak tahu ya," kata E, warga lain.
Baca juga: Narasi Perubahan Anies-Muhaimin Jadi Sia-sia jika Nasdem Gabung Koalisi Prabowo, Ini Kata Pengamat
2. Penjelasan Partai Nasdem
Ketua DPD Partai Nasdem Banyuwangi, Supriadi Karima Syaifullah mengaku sudah berkoordinasi dengan caleg yang bersangkutan.
Menurut Supriadi, caleg tersebut merupakan petahana dari Dapil 7 Banyuwangi, yakni Ratih Nur Hayati.
Namun dia menepis bahwa telah menarik bantuan paving.
"Ratih tidak merasa menarik, bahkan tidak merasa dropping paving," kata Supriadi, kepada media, Senin (19/2/2024).
Supriadi percaya, kadernya tidak akan setega itu kepada masyarakat, terlebih konstituennya di Desa Jambewangi itu dirinya meraih suara tinggi.
"Nggak mungkin dia melukai masyarakat itu, karena itu konstituennya. Mbak Ratih menang telak di Jambewangi. Suaranya di atas 8 ribu," ujar Supriadi.
3. Klarifikasi Caleg Partai Nasdem
Sementara itu, Caleg Partai Nasdem Banyuwangi Ratih Nur Hayati buka suara soal penarikan paving di Dusun Panjen, Desa Jambewangi, Kecamatan Sempu yang viral.
Sebelumnya, paving yang diduga berasal dari bantuan Ratih itu ditarik karena suara ratih rendah di dusun tersebut.
Ratih mengaku pengiriman dan penarikan paving dilakukan oleh relawan, tanpa sepengetahuannya.
Hal itu diketahui usai Ratih dan timnya menelusuri kabar yang sebelumnya viral itu.
"Jadi paving itu berasal dari relawan. Menaruh paving dan mengambilnya tanpa memberi tahu saya," kata Ratih, Senin (19/2/2024) dikutip dari Tribun Jatim.
Seusai kabar pengangkutan kembali paving itu viral, Ratih mengaku telah berkomunikasi dengan relawan.
Ia menyebut, paving yang sebelumnya diangkut akan kembali dibawa ke lokasi awal.
Namun soal waktu pemasangan paving itu, Ratih belum dapat memastikan.
Ia mengaku masih berfokus pada pemantauan hasil pemilu.
Ratih pun meminta maaf kepada warga atas keributan yang terjadi.
Permasalahan itu, kata dia, menjadi pembelajaran berharga ke depannya.
Selain itu, Ratih juga menampik bahwa perolehan suaranya di Desa Jambewangi rendah.
Berdasarkan perhitungan internal, Ratih mengaku perolehan suaranya tinggi di desa itu.
"Perhitungan kami, suara saya di Jambewangi tinggi. Sekitar 3,3 ribu suara," akunya.
Perolehan itu, menurutnya, merupakan yang tertinggi di banding desa-desa lain di Dapil 7 Banyuwangi.
(TribunWow.com/Kompas.com/TribunJatim)
Baca berita terkait Pemilu 2024 lainnya
Artikel ini telah diolah dari Kompas.com dengan judul "Caleg di Banyuwangi Tarik Kembali Bantuan Paving, Diduga Dapat Suara Kecil" dan di Tribunjatim-timur.com dengan judul Caleg Nasdem Buka Suara soal Pengangkutan Bantuan Paving di Banyuwangi