Arya menambahkan, Poltracking juga menggunakan layanan call center yang terdiri dari 50 orang yang berada di tingkat pusat.
Penggunaan call center itu, kata dia, bertujuan untuk menjemput data di lapangan yang terlambat masuk.
5. Mengolah data dan menampilkan hasil
Setelah data lapangan masuk ke pusat data, maka data tersebut akan diolah melalui perangkat lunak (software) yang dibuat oleh programer.
Hamdi mengatakan, lembaga survei yang relatif lebih mapan biasanya memiliki software yang canggih untuk mengolah data.
Menurut Arya, Poltracking memiliki server pusat yang melakukan rekapitulasi dan pengumpulan data.
Proses pengolahan data dilakukan dengan menerapkan ilmu statistik yang secara ilmiah dapat dipertanggungjawabkan.
Hamdi mengatakan, data yang berasal dari lapangan akan terus masuk dan puncaknya biasanya terjadi sekitar pukul 14.00 hingga 15.00.
Biasanya, kata dia, hasil quick count mulai stabil saat data yang masuk sudah mencapai 80 persen.
"Makanya, meski data belum masuk semua, terkadang lembaga quick count sudah mengumumkan hasilnya kepada masyarakat siapa yang menjadi pemenang pemilu," kata dia.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Bagaimana Cara Kerja "Quick Count"?