"Dalam lima sampai enam pertandingan sebelum dia pergi, menurut saya dia adalah pemain terbaik di tim, dan salah satu sayap kanan terbaik di Indonesia," katanya.
Selain Frets, Persib sebenarnya juga harus kehilangan pemain lainnya.
Bek kanan andalan I Putu Gede harus ke Bhayangkara FC, gelandang Levy Madinda kembali Johor Darul Ta’zim (JDT).
Terakhir karena kebutuhan mendesak, Persib kudu meminjamkan gelandang mudanya Robi Darwis ke Dewa United demi mengembalikan Henhen Herdiana sebagai pengganti Putu.
Namun, peran Frets-lah yang dirasa paling berpengaruh.
Hodak tak punya lagi game changer sebagai senjata keduanya di paruh kedua.
"Jadi, pada akhirnya, kehilangan dia (Frets) jadi yang berpengaruh dari perginya empat pemain (di paruh musim)," kata Hodak.
Pelatih asal Kroasia ini sedang berusaha memunculkan pemain-pemain pengganti Frets sesuai peranny, game changer.
Ia sudah mencoba beberapa pemain cepat dan menyerang lainnya, seperti Febri Hariyadi, Ferdiansyah, Arsan Makarin, dan yang paling terkini Ryan Kurnia.
Baca juga: Transfer Kontradiksi Persib Bandung-Persebaya: Malut United-Persiraja Tuai Untung, Bobotoh-Bonek Cek
Visi dari permainan Ryan bisa lebih berbahaya di dalam kotak penalti dengan beberapa ancaman memenangi duel satu lawan satu.
"Namun, saya tidak hanya berharap pada Febri (Hariyadi), kami memiliki Ferdi (Ferdiansyah), Ryan (Kurnia), dan Arsan (Makarin), semuanya di latihan terlihat bagus," ucapnya.
"Namun, latihan dan pertandingan itu hal yang berbeda. Jadi, keempat pemain ini harus menunjukkan performa bagus di pertandingan," ucap Hodak.
Pelatih kelahiran Zagreb ini berharap dirinya bisa menemukan suksesor dari Frets Butuan dalam beberapa pertandingan kedepan.
Ia ingin timnya punya senjata kedua, menambah gol atau mungkin sebagai pemecah kebuntuan, berkontribusi memberikan kemenangan.
"Jadi, saya berharap bisa menemukan dari keempat pemain ini sosok yang bisa menggantikan Frets di beberapa laga ke depan," harap Hodak. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Persib Belum Move on dari Frets Butuan, Memunculkan Empat Sosok”