Prakiraan Cuaca

Peringatan Dini BMKG Hari Ini Selasa 6 Februari 2024: Cuaca Ekstrem Hujan Lebat di 28 Wilayah

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi Hujan Deras. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), telah mengeluarkan peringatan dini cuaca ekstrem, untuk besok Selasa 6 Februari 2024.

TRIBUNWOW.COM - Simak Peringatan Dini cuaca ekstrem yang telah dirilis Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) untuk sejumlah wilayah di Indonesia, Selasa 6 Februari 2024.

Menurut peringatan dini BMKG, sejumlah daerah perlu waspada cuaca ekstrem hujan lebat, hujan petir dan angin kencang.

Dilansir TribunWow.com dari BMKG, berikut rincian peringatan dini cuaca ekstrem di Indonesia:

Baca juga: Prakiraan Cuaca BMKG Hari Ini Selasa 6 Februari 2024: Bandung dan Semarang Hujan di Siang Hari

Peringatan Dini Cuaca Ekstrem

Wilayah yang berpotensi hujan lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang:

  1. Sumatera Barat
  2. Riau
  3. Bengkulu
  4. Jambi
  5. Sumatera Selatan
  6. Kep. Bangka Belitung
  7. Lampung
  8. Banten
  9. Jawa Barat
  10. DKI Jakarta
  11. Jawa Tengah
  12. DI Yogyakarta
  13. Jawa Timur
  14. Nusa Tenggara Barat
  15. Nusa Tenggara Timur
  16. Kalimantan Barat
  17. Kalimantan Tengah
  18. Kalimantan Utara
  19. Kalimantan Timur
  20. Kalimantan Selatan
  21. Sulawesi Utara
  22. Sulawesi Tengah
  23. Sulawesi Barat
  24. Sulawesi Selatan
  25. Sulawesi Tenggara
  26. Maluku Utara
  27. Papua Barat
  28. Papua

Wilayah yang berpotensi hujan petir yang dapat disertai kilat dan angin kencang:

  1. Bali
  2. Maluku

Wilayah yang berpotensi angin kencang:

  1. Aceh

Baca juga: Kunci Gitar Lagu Kembang Wangi - Happy Asmara, Lirik:  Kowe Tak Sayangi Dadi Separuh Nyowoku

Pemicu Cuaca Ekstrem

BMKG menyebutkan, pusat tekanan rendah terpantau berada di daratan Australia Bagian Utara.

Sistem ini membentuk daerah perlambatan kecepatan angin (konvergensi) di Teluk Carpentaria dan menginduksi peningkatan kecepatan angin >25 knot (low level jet) dari Teluk Carpentaria hingga Australia bagian utara.

Sementara itu, Sirkulasi Siklonik terpantau di Samudra Hindia barat daya Banten dan Samudra Pasifik utara Papua yang membentuk daerah konvergensi memanjang di perairan barat Bengkulu hingga Lampung dan di Papua Barat hingga Papua.

Daerah konvergensi lain terpantau memanjang dari Kep. Bangka Belitung hingga Laut Jawa, dari Jawa Barat hingga Jawa Tengah, dari Laut Jawa hingga Selat Makassar, dari Jawa Timur hingga NTB, di NTT, dari Kalimantan Utara hingga Kalimantan Timur, dan dari Sulawesi Tengah hingga Sulawesi Tenggara.

Wilayah konfluensi terpantau berada di Laut Jawa, di Laut Banda, Laut Aru, dan Samudra Hindia selatan Jawa - NTT.

Kondisi tersebut mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sekitar pusat tekanan rendah/sirkulasi siklonik dan di sepanjang daerah low level jet/konvergensi/konfluensi tersebut. (*)