TRIBUNWOW.COM - Sebanyak 17 siswa SMP diduga menjadi korban pelecehan seksual sesama jenis oleh gurunya.
Oknum guru SMP pelaku pelecehan sesama jenis ini adalah R, yang ternyata merupakan jebolan guru penggerak atau guru percontohan, sebuah program dari Kemendikbud.
Bukannya memberi contoh yang baik, R justru melecehkan muridnya hingga membuat para korban trauma.
Baca juga: Adik DPRD Langkat Pakai Rumah Dinas Wakil Bupati Jadi Lokasi Sodomi 2 Pelajar Pria, Korban Direkam
Peristiwa ini terjadi di Kabupaten Buton Selatan, Sulawesi Tenggara.
Menurut keterangan polisi, semua korban masih di bawah umur.
Kapolsek Sampolawa, IPTU Herman Mota, mengatakan dari 17 siswa yang menjadi korban pelecehan, 6 di antaranya dicabuli pelaku.
Kasus ini masih dalam proses penyelidikan Polsek Sampolawa.
Hingga saat ini, baru dua korban yang membuat laporan polisi.
Kepala Sekolah, Halim mengatakan R dilarang untuk mengajar selama proses penyelidikan berlangsung.
"Guru tersebut tidak mengejar sejak hari Jumat lalu, jangan sampai ada tindakan-tindakan anarkis dari keluarga korban," paparnya, Senin (29/1/2024), dikutip dari TribunnewsSultra.com.
Pihak sekolah telah memanggil R dan memeriksanya.
Baca juga: ASN Sodomi 6 Remaja Laki-laki di Padang Pariaman, Dilakukan sejak 2015, Ini Pengakuannya
Saat diperiksa, R mengakui perbuatannya dan menyebut jumlah korban mencapai 17 siswa.
"Sudah dua kali saya bicara dengan guru terkait, ia mengakui," lanjutnya.
Sementara itu, Kepala UPTD PPA Buton Selatan, Wa Ode Siti Sahara menyatakan dua korban mengalami pelecehan berulang kali dan berdampak terhadap psikis korban.
Para korban pelecehan akan mendapatkan assessment serta pendampingan agar tidak mengalami trauma hingga ketakutan.