TRIBUNWOW.COM - Kabar Cawapres nomor urut 3 Mahfud MD akan mundur sebagai Menko Polhukam kini ramai diperbincangkan.
Sebagian masyarakat pun bertanya-tanya mengapa Mahfud MD mau mundur dari jabatannya sebagai menteri?
Terkait hal ini, PDIP sebagai partai pengusung Mahfud MD di Pilpres 2024, akhirnya buka suara.
PDIP menyinggung soal keinginan pihak mereka memenangkan Pilpres 2024 dengan terhormat.
Baca juga: Di Hadapan Prabowo, Jokowi Sebut Presiden Boleh Kampanye, TPN Ganjar-Mahfud Sepakati sesuai UU
“Kita mau kemenangan yang benar, kemenangan yang terhormat,” kata Politikus PDIP Adian Napitupulu dalam talkshow Satu Meja The Forum yang tayang di Kompas TV, Rabu (24/1/2024).
Lebih lanjut, Adian Napitulu mengaku pernah berkomunikasi dengan Mahfud melalui sambungan video call.
Saat itu, guru besar hukum tata negara tersebut meminta saran mengenai jabatannya di pemerintah.
Adian pun menyarankan untuk mundur.
Tindakan ini dinilai perlu dilakukan untuk menutup sesedikit mungkin peluang orang yang menggugat atas dugaan konflik kepentingan.
Baca juga: Hasil Survei Terbaru Capres Versi 4 Lembaga Asing: Anies Vs Prabowo Vs Ganjar, Siapa Paling Unggul?
“Dan ketika dia sampaikan kemarin sebelumnya ganjar juga ngomong bicara sama pak Mahfud untuk mundur, saya setuju,” ujar Adian.
Adian mengkritik para pihak yang mencalonkan diri sebagai kepala pemerintahan atau pemerintah daerah namun tidak mengundurkan diri dari jabatannya saat ini.
Kemudian, ketika mereka gagal terpilih atau kalah kembali ke jabatannya yang semula.
“Jangan kita enggak mau ninggalin di sini, jadi kalau kalah balik lagi,” tuturnya.
Adian lantas mencontohkan pejabat yang menjadi capres-cawapres maupun ikut berkampanye menjadi blunder ketika mereka tidak mengundurkan diri.
Presiden yang menyatakan ikut berkampanye, misalnya, saat ia berkampanye tidak boleh menggunakan fasilitas negara maupun anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN).