Pilpres 2024

Hasil Survei Terbaru DKI Jakarta: Anies-Muhaimin Bersaing dengan Prabowo-Gibran, Ganjar Tertinggal

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Prabowo Subianto menunjukkan gesture berkacak pinggang usai membantah capres nomor urut 1 Anies Baswedan yang mengkritiknya ihwal luas lahan pribadi yang Prabowo miliki.

TRIBUNWOW.COM - Simak hasil survei elektabilitas terbaru Pilpres 2024 untuk daerah pemilihan DKI Jakarta.

Survei elektabilitas DKI Jakarta itu dipaparkan oleh tiga lembaga survei dalam waktu yang berbeda.

Terbaru, lembaga survei Charta Politik yang merilis hasil survei elektabilitas per daerah, Minggu (21/1/2024).

Berikut ini hasil survei elektabilitas capres-cawapres terbaru untuk wilayah DKI Jakarta:

Baca juga: Hasil Survei LSI Terbaru di Sumbar: Prabowo-Gibran dan Anies-Imin di Atas 40 Persen, Ganjar-Mahfud?

Charta Politika

Lembaga survei Charta Politika merilis hasil survei elektabilitas terbaru pada Minggu (21/1/2024).

Berdasarkan rilis, Charta Politika melakukan survei pada 4-11 Januari 2024 atau setelah debat capres ketiga.

Survei ini dilakukan dengan metode wawancara tatap muka pada 1.220 responden.

Margin of error dari survei ini sebesar 2,82 persen.

Jika berdasarkan pilihan capresc-cawapres per wilayah, paslon Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka unggul di hampir semua wilayah kecuali Jawa Tengah dan DIY.

Termasuk Prabowo-Gibran juga unggul di wilayah DKI Jakarta.

  • Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar: 34 persen
  • Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka: 36 persen
  • Ganjar Pranowo - Mahfud MD: 25 persen

Baca juga: Elektabilitas 3 Capres-Cawapres di DKI Jakarta dan Banten: Persaingan Anies-Imin Vs Prabowo-Gibran

Indikator

Lembaga survei Indikator Politik Indonesia merilis hasil survei elektabilitas capres-cawapres terbaru pada Kamis (18/1/2024).

Dikutip dari rilis TribunWow.com, Indikator Politik Indonesia melakukan jajak pendapat di 13 provinsi yang menjadi kunci pemilih.

Yakni Provinsi yakni Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Lampung, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Banten, Bali, NTT, Sulawesi Utara dan Sulawesi Selatan.

Penarikan sampel menggunakan metode multistage random sampling.

Dalam survei ini jumlah sampel basis sebanyak 1200 orang yang berasal dari seluruh Provinsi yang terdistribusi secara proporsional, kemudian dilakukan oversample di 13 provinsi.

Halaman
12