TRIBUNWOW.COM - Nasib pilu dialami oleh seorang siswi SMK kelas 1 berinisial AA (16), warga Tegalsari, Kota Surabaya, Jawa Timur, Senin (22/1/2024) pagi.
Pasalnya, AA menjadi korban rudapaksa oknum TNI yang tidak dikenalnya.
Dalam melakukan aksinya, pelaku menyekap korban di sebuah kamar hotel dan mengikat tangannya.
Dikutip dari Surya, berikut ini fakta-fakta oknum TNI rudapaksa siswi SMK di Surabaya:
Baca juga: Fakta Mertua Rudapaksa Menantu, Suami Korban Melihat tapi Tak Berani Melawan dan Tolong Istri
Korban Nangis-nangis Minta Tolong
Korban yang dirudapaksa hingga alami pendarahan berhasil keluar dari kamar setelah memohon-mohon agar pelaku agar menghentikan perbuatnya.
Kemudian, korban keluar kamar hotel dan mencari pertolongan ke driver ojek online (ojol) yang kebetulan melintas di depan hotel.
Melihat kondisi penumpangnya yang tak henti-hentinya menangis, driver ojol tersebut mengantarkan korban ke posko anggota Satpol PP terdekat.
Setelah dimintai kesaksiannya, korban lantas diantar ke Mapolsek Sawahan Polrestabes Surabaya untuk memperoleh bantuan penanganan hukum dan penanganan medis atas kondisi luka yang dialaminya.
Ayahanda korban, LSA (54) mengatakan, mengetahui peristiwa yang dialami anaknya itu setelah ditelepon oleh polisi untuk segera datang ke Mapolsek Sawahan, sekitar pukul 10.00 WIB.
Korban Tak Kenal Pelaku
Berdasarkan cerita dari putrinya, LSA mengungkapkan, sang anak tidak mengenal pelaku sama sekali.
Namun, pertemuan keduanya bermula saat sang anak sedang duduk di pinggir jalanan dekat Monumen Kapal Selam (Monkasel) kawasan Jalan Pemuda No 39, Embong Kaliasin, Genteng, Surabaya.
Saat itu, sang anak berencana mengambil uang tabungan beasiswa bulanan senilai Rp 200 ribu dari Progam Beasiswa Pemuda Tangguh milik Pemkot Surabaya.
Sang anak, meminta izin kepada pihak guru dan pengurus sekolah untuk pulang lebih awal guna mengurus pencairan beasiswa tersebut.
Setelah memperoleh izin, sang anak kemudian keluar sekolah untuk menunggu seorang teman di dekat area Monkasel tersebut.
Namun, sang teman tak kunjung datang.