TRIBUNWOW.COM - Sekretaris Jenderal (Sekjen) PBNU Saifullah Yusuf atau yang kerap disapa Gus Ipul memberikan pernyataan kontroversial soal pemilihan presiden.
Sebagai petinggi di Nahdatul Ulama, Gus Ipul meminta warga NU menggunakan hak pilih dengan memilih paslon yang mencerminkan cara berpikir NU.
Gus Ipul meminta warga NU tak memilih calon yang didukung oleh orang yang berseberangan.
Baca juga: Terbaru! Hasil Survei Elektabilitas Capres-Cawapres Versi Indikator, Anies Baswedan Kalahkan Ganjar
"Jangan kita mendukung pasangan yang didukung oleh orang-orang yang berseberangan dengan cara berpikirnya orang NU. Seperti calon yang didukung Abu Bakar Baasyir misalnya, apalagi ada Amien Raisnya juga," ujar Gus Ipul.
Sontak pernyataan itu mengarah pada pasangan calon Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar.
Diketahui, Amien Rais dari Partai UMMAT adalah koalisi partai pengusung Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar.
Dikutip dari Tribunnews, Timnas AMIN melalui Juru Bicara Mustafa Nahrawardaya menilai ucapan Gus Ipul sebagai ujaran rasis.
"Gus Ipul yang saya kenal selama ini, tidaklah demikian rasis. Namun ucapan beliau yang viral, terasa benar rasisnya. Kaget juga," kata Mustafa dalam pesan yang diterima, Rabu (17/1/2024).
Baca juga: 9 Survei Terbaru Capres 2024: Prabowo Mendominasi, Ganjar dan Anies Bersaing Ketat, Unggul Siapa?
Menurutnya, ucapan tersebut malah merusak suasana pemilu yang sedang berjalan baik.
"Kami sangat menginginkan Pemilu berjalan baik, dalam suasana persatuan, dan tentu mimpi tersebut bakal hilang begitu saja jika ucapan-ucapan seperti Gus Ipul terjadi. Kita ingin bersatu," katanya.
Selain itu, Amien Rais yang disebutkan Gus Ipul dikenal sebagai warga Muhammadiyah.
Sehingga hal itu bisa saja jadi benturan antar kelompok jika diucapkan oleh kelompok NU.
Sementara itu, dikutip dari YouTube Kompas.com, Dewan Penasihat TPN Ganjar-Mahfud, Yenny Wahid juga turut berkomentar, Rabu (17/1/2024).
Sebagai petinggi dari Nahdatul Ulama, Yenny Wahid mempertanyakan posisi Gus Ipul saat memberikan anjuran itu.
"Kalau sebagai Sekjen PBNU saya rasa secara normatif kita memang normatif mendukung dalam politik ini semua yang berhaluan melawan Pancasila saya rasa tidak boleh diberikan ruang," ujar Yenny Wahid.