Perang Israel Vs Hamas

Hamas Rilis Video Sandera Israel Terbaru, Singgung Kemungkinan akan Terbunuh oleh Pasukan Netanyahu

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tawanan lansia Hamas minta bantuan ke Israel, Selasa (19/12/2023) - Juru Bicara Sayap Bersenjata Hamas, Abu Ubaida mengatakan pada hari Minggu bahwa nasib banyak sandera Israel tak bisa diketahui.

TRIBUNWOW.COM - Hamas merilis video baru mereka yang memperlihatkan sandera Israel, Minggu (14/1/2024).

Dikutip dari Al Arabiya, terlihat tiga sandera Israel yang ditahan Gaza untuk mendesak pemerintahan.

Pasukan Benjamin Netanyahu diminta untuk menghentikan serangan pada kelompok Hamas dan Palestina serta membebaskan para sandera.

Baca juga: CEO McDonals Kecewa Bisnisnya Rugi Besar, Aksi Boikot Imbas Perang Israel Vs Hamas Berdampak Nyata

Video berdurasi 37 detik tersebut sengaja ditampilkan pada hari ke-100 serangan Israel vs Hamas.

Ketiga sandera adalah Noa Argamani (26), Yossi Sharabi (53), dan Itai Svirsky (38).

Dalam akhir video dikatakan "Besok kami akan beri tahu Anda nasib mereka."

Hamas sebelumnya mengatakan bahwa mereka kehilangan kontak dengan beberapa sandera ketika Israel menembaki Gaza.

Dimungkinkan para sandera itu terbunuh oleh militer Israel sendiri.

Baca juga: Israel Tak akan Pergi dari Gaza dalam Waktu Dekat, Ungkap Masa Depan Perang dengan Hamas

Juru Bicara Sayap Bersenjata Hamas, Abu Ubaida mengatakan pada hari Minggu bahwa nasib banyak sandera Israel tak bisa diketahui.

Abu Ubaida menyalahkan Israel lah yang membunuh warga mereka sendiri.

"Perundingan apapun sebelum menghentikan agresi Israel tak ada gunanya," ujar Abu Ubaida.

Saat video tersebut beredar, Pejabat Israel menolak menanggapi pesan dari Hamas.

Mereka menganggap saat ini Hamas hanya melakukan perang psikologi.

Baca juga: Perekonomian Israel Alami Kerugian Besar karena Perang dengan Hamas, Netanyahu Masih Ingin Lanjutkan

Momen dua warga Israel yang disandera Hamas telah dibebaskan (Youtube the sun)

Hagar Mizrahi, seorang pejabat forensik di Kementerian Kesehatan Israel, mengatakan bahwa autopsi para sandera yang terbunuh dan telah ditemukan menemukan penyebab kematian yang tidak sesuai dengan pernyataan Hamas bahwa mereka tewas dalam serangan udara.

Namun Israel juga telah menyatakan dengan jelas bahwa mereka sadar akan risiko yang mungkin terjadi terhadap sandera akibat serangan mereka.

Untuk itu mereka mengklaim telah mengambil tindakan pencegahan.

“Operasi militer membutuhkan waktu. Hal ini mewajibkan kami untuk melakukan hal yang tepat," ujar Hagar.

"Kami menyesuaikannya sesuai dengan ancaman dan sandera yang ada di lapangan,” tambahnya. (TribunWow.com/ Tiffany Marantika)