"Kau akan selalu dapat gajimu, jangan khawatir. Silahkan pergi. Jangan ganggu sesi latihanku," katanya.

Bahkan, Milomir Seslija berkelakar bakal memberi latihan yang berat dan 'membunuh' para pemain Persis Solo.

"Saya paham beri saya waktu. Saya akan beri kamu tambahan waktu satu hari. Tapi setelah itu aku akan membunuhmu," kelakarnya.

Baca juga: Nasib Leonardo Medina seusai Milomir Seslija Jadi Pelatih Anyar Persis Solo, Pasoepati Cek

Milomir Seslija juga berpesan kepada para pemain Persis Solo untuk tetap menikmati sesi latihan yang ia berikan.

"Rasakan kesenangan jika dalam latihan. Bila kau takut denganku jangan datang ke sini. Saya di sini ingin membantumu. Tapi aku akan ambil jiwamu," tuturnya.

Milomir Seslija mengingatkan para pemain Persis Solo untuk tetap berjuang agar mendapat bonus dari para pemilik di lanjutan Liga 1 2023 kelak.

"Kita harus ambil bonus yang bagus. Saya ingin berjuang untuk bonus. Namun, kita harus beri yang terbaik dan bos akan beri bonus yang bagus. Beri saya hotel bintang lima, beri saya hotel bintang empat, beri saya makanan yang enak."

"Tapi jika kita hanya kalah, apa yang bisa saya minta?," ujar Milomir.

Baca juga: Sinyal CLBK Transfer Milomir Seslija: Persis Solo Kans Gerogoti Arema FC dan Persija, Pasoepati Cek

Persis Solo Resmikan Sosok Milomir Seslija

Dilansir TribunWow.com, Persis Solo akhirnya memilih sosok pelatih berusia 59 tahun asal Bosnia, yakni Milomir Seslija sebagai juru taktik baru di Liga 1 2023 ini.

Melirik dari laman resmi Persis Solo pada Selasa, 9 Januari 2024 tampak peresmian Milomir Seslija dapat diketahui.

Satu alasan Milomir Seslija mau menerima pinangan Persis Solo karena ia telah rindu atmosfer sepak bola Indonesia yang sudah setahun lebih tak ia rasakan setelah terakhir menukangi Borneo FC di Liga 1 2022 lalu.

“Terima kasih atas sambutan hangatnya. Saya merasa sangat termotivasi dan setelah satu tahun lamanya, saya sangat merindukan Indonesia,” tutur pelatih baru Persis Solo, Milomir Seslija.

Milomir Seslija pun mengakui adanya tantangan tersendiri ketika menukangi tim di Liga 1 Indonesia, termasuk Persis Solo.

“Satu hal yang saya pikirkan tentang Indonesia ialah suporternya. Mereka membuat perbedaan yang sangat besar. Lalu hal lainnya ialah Liga di Indonesia sangatlah menantang."

"Kita tidak bisa mengontrol pertandingan yang terjadi di sini. Kompetisi di sini sama seperti di Liga Inggris, pada 10 menit terakhir sebelum pertandingan usai, semua hal dapat terjadi,” tambahnya.