Pilpres 2024

Jokowi Dianggap di Pihak Prabowo karena Komentari Debat Capres hingga Tutupi Kekecewaan ke Menhan

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Momen kebersamaan Prabowo dan Jokowi saat menghadiri HUT Golkar ke-59, Senin (6/11/2023). Terbaru, Jokowi berkomentar jika para capres kurang menyampaikan substansi dari debat capres yang terselenggara pada Minggu (7/1/2024).

TRIBUNWOW.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) jadi sorotan karena ikut berkomentar soal debat calon presiden yang diadakan pada Minggu (7/1/2024) lalu.

Jokowi mengatakan debat capres itu keluar dari substansi hingga hanya menyerang pada personal saja.

Pernyataan dari Jokowi itu menuai komentar para pengamat politik.

Baca juga: Pengamat Nilai Jokowi Makin Jelas Berpihak pada Prabowo seusai Komentari Debat Capres: Harusnya Diam

Presiden dianggap telah berpihak pada capres Prabowo Subianto karena memberikan komentar demikian.

Dikutip dari Kompas.com, Peneliti Pusat Riset Politik BRIN, Prof. Firman Noor menyebut pernyataan Jokowi itu ditujukan untuk Prabowo yang mendapat serangan.

Pasalnya pernyataan itu banyak dilontarkan oleh para pendukung Prabowo.

"Posisi Pak Jokowi yang melihat itu sebagai serangan personal itu adalah posisi yang diambil sebagian besar mereka yang menjadi pendukung Pak Prabowo," ujar Firman Noor.

"Lebih melihat dari sisi itu sebagai suatu serangan personal, serangan yang tidak diduga, sehingga membuat Pak Prabowo terlihat keteteran," tambahnya.

Di sisi lain, Firman tak sepakat dengan pernyataan Jokowi.

Baca juga: Hasil Survei Debat Capres Versi Litbang Kompas dan I2, Serangan ke Prabowo Picu Sentimen Negatif

"Kalau dia ditanyakan atau dipancing idenya terkait dengan posisi jabatannya, kebijakan-kebijakan yang sudah dilakukan, saya kira itu tidak bisa dianggap sebagai suatu serangan personal," ucap Firman.

"Kalau kemudian diserang hal-hal lain yang tidak terkait dengan tema debat, diserang mengenai kepribadian dia, atau hal-hal yang tidak prinsipil, itu saya kira bukan berdasarkan parameter yang jelas dan cenderung bersifat personal," sambung Firman.

Selain itu, Presiden juga dianggap kecewa karena kebijakan Prabowo Subianto sebagai Menteri Pertahanan.

Namun, ia tak mampu mengungkapkan hal itu ke Prabowo.

Ini dikatakan oleh Pakar politik Ikrar Nusa Bhakti, Selasa (9/1/2024).

"Ya menurut saya pernyataan kekecewaan presiden itu ya," ujar Ikrar.

Halaman
12