Menurut pengalaman Hendi yang pernah bertarung dalam pemilihan umum Wali Kota Semarang, sering kali hasil survei tidak sama dengan hasil pencoblosan.
"Contoh di Semarang 2010 waktu itu diunggulkan salah satu pasangan, kompetitor saya, langsung rilis di media, akan menang 51 persen, nyatanya yang menang pasangan saya," ungkapnya.
Begitu pula yang terjadi pada 2013, saat Ganjar bertarung melawan Bibit Waluyo.
Baca juga: Hasil Survei Terbaru Elektabilitas Ganjar Turun di Jawa Tengah, Pengamat Sebut Efek Jokowi-Gibran
Waktu itu, Hendi mengatakan banyak prediksi Bibit akan menang karena incumbent, tapi hasilnya tidak demikian.
"Surveinya udah 40 lah, Mas Ganjar baru 7 persen, tapi semua paham kalau yang jadi gubernur Mas Ganjar. Jadi kalau hari ini ada cerita-cerita tentang survei, udahlah enggak usah didiskusikan, cukup kita lihat saja," lanjutnya.
Hendi justru memilih fokus menggerakkan relawan dan pendukung Ganjar-Mahfud, termasuk mereka dari partai pengusung.
"Ayo kita turun ke bawah, ayo kita temui masyarakat, door to door, supaya mereka yakin dan percaya bahwa Mas Ganjar adalah figur yang paling tepat. Ini masih 46 hari lagi."
"Sangat optimistis, semuanya bisa terjadi. Kita juga gamau sombong, kita juga gamau takabur, tapi kita terus berjuang bahwa kita masih optimistis, peluang itu akan ada," imbuhnya. (*)
Ikuti Saluran WhatsApp TribunWow dan Google News TribunWow untuk update berita populer lainnya
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "PDI-P Optimistis Menangkan Ganjar, Hendi: Survei Cukup Dilihat, Jateng Tetap Kandang Banteng"