TRIBUNWOW.COM - Yuli, seorang warga Cilincing terkena framing oleh orang tak dikenal (OTK) karena video wawancaranya dipotong dan diviralkan.
Berdasarkan rilis yang diterima TribunWow.com, hal itu berawal dari calon presiden Prabowo Subianto yang datang blusukan ke Cilincing, Jakarta Utara, Sabtu (30/12/2023) lalu.
Saat itu Yuli dan beberapa warga lainnya bertemu dengan Prabowo Subianto untuk menyapa dan bertanya seputar keluhannya.
Baca juga: 9 Hasil Survei Terbaru Elektabilitas Capres-Cawapres: Prabowo Terkuat, Bagaimana Anies dan Ganjar?
Namun, setelah Prabowo pergi, datang dua orang yang mewawancarai Yuli dan ibunya.
Dalam wawancara itu, Yuli ditanya apakah diberi uang oleh Prabowo.
Ia menjawab hanya mendapatkan kaos dan cokelat kitkat, sementara uang dibagikan pada anak-anak di sekitarnya.
Video Yuli itu pun dipotong seakan-akan Yuli telah menerima uang.
Videonya pun viral lantaran Yuli diduga menerima uang Rp 200 ribu dari Prabowo.
Namun, Yuli mengatakan video tersebut tak sesuai dengan kondisi asli di lapangan.
Baca juga: 5 Survei Terbaru Elektabilitas Anies Vs Prabowo Vs Ganjar, 2 Paslon Yakin Pilpres Bakal 2 Putaran
Ia mengaku bahwa wawancara oleh pihak yang memberinya Rp 200 ribu tersebut telah diedit sehingga tidak sesuai dengan aslinya.
"Video yang beredar itu bohongan Pak, nggak bener banget. Pertama itu mereka nanya ke saya, ibu didatangi Pak Prabowo? Saya jawab iya Pak, saya seperti mimpi. Ya Allah saya seperti gimana gitu ya," cerita Yuli yang ditemui di rumahnya di daerah Cilincing, Rabu, (3/1/2024).
Ia melanjutkan, pelaku ‘operasi 200 ribu’ orang tak dikenal (OTK) tersebut juga menanyakan apakah dirinya diberi uang oleh Prabowo.
"Saya jawab bukan uang, yang dikasih hanya baju warna coklat tiga. Bajunya juga lagi saya cuci. Prabowo hanya memberikan uang kepada anak-anak kecil untuk tahun baruan, udah gitu doang," ungkap dia.
Warga Cilincing itu mengaku, justru pihak yang mendatanginya itulah yang memberikan uang kepada dirinya dan ibunya sebesar Rp 200 ribu.
"Justru saya yang dikasih duit sama orang dua itu (orang yang mewawancarai)."