Pilpres 2024

Kata Jubir Prabowo soal Warga yang Dimintai KTP dan KK oleh Babinsa selepas Kedatangan Capres 02

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Prabowo saat blusukan ke Cilincing, Jakarta, Sabtu (30/12/2023)

TRIBUNWOW.COM - Juru Bicara Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Dahnil Anzar Simanjuntak angkat suara soal viral warga Cilincing yang mengaku dimintai KTP dan KK.

Diketahui, Yuli, warga Cilincing viral mengaku dimintai KTP dan KK oleh Babinsa setelah Prabowo Subianto mendatangi tempatnya.

Menanggapi hal tersebut, Dahnil Anzar Simanjuntak mengaku keperluan dari penarikan KTP dan KK itu, Rabu (3/1/2024).

Baca juga: Pengakuan Warga Cilincing Dapat Rp 200 Ribu dari OTK, Kesal Wawancaranya Dipotong-potong

Yakni untuk program bedah rumah di mana saat itu Prabowo bertanya soal keluh kesah warga di Cilincing.

"Bahwasannya pendataan warga terkait dengan program bedah rumah yang akan dilakukan oleh Universitas Pertahanan di Cilincing," ujar Dahnil Anzar dikutip dari Kompas TV.

"Jadi tidak ada terkait dengan tuduhan intimidasi, tuduhan menakut-nakuti, ini upaya melakukan framing yang jahat dari upaya yang sedang dilakukan oleh Universitas Pertahanan dan TNI."

Selain itu, ia juga menerangkan alasan keterlibatan Babinsa dalam penarikan KTP dan KK warga itu.

Baca juga: Kata Warga Cilincing yang Disebut Dapat Uang Rp 200 Ribu setelah Prabowo Datang, Diberi oleh OTK

"Kalau kemudian ini ditarik terkait dengan Pak Prabowo upaya Menhan misalnya datang ke situ seolah-olah mengerahkan Babinsa yang perlu dipahami adalah Pak Prabowo sebagai Menhan itu tidak bisa mengerahkan Babinsa atau prajurit TNI karena Beliau bukan sebagai pengguna kekuatan."

"Bukan juga pembina kekuatan atau Binkuat, tapi Pak Prabowo adalah pengembang kekuatan atau Bangkuat dan tugas Beliau adalah mengembangkan konsepsi pertahanan, kemudian memastikan postur pertahanan kita jauh lebih baik."

"Jadi apa yang sedang diupayakan di framing itu adalah fitnah jahat dan tidak pernah dilakukan Pak Prabowo maupun TNI," tambahnya.

Diberitakan sebelumnya, Prabowo Subianto sempat berkunjung ke Cilincing, Jakarta Utara pada Sabtu (30/12/2023) lalu.

Setelah kedatangan Prabowo Subianto, seorang warga bernama Yuli yang sempat bertemu mengaku dimintai KTP dan KK oleh Babinsa.

Hal itu dikatakan Yuli melalui video yang direkam oleh orang tak dikenal (OTK).

Dalam video tersebut, Yuli diwawancarai oleh dua orang yang bertanya terkait kedatangan Prabowo.

Ia mengaku Prabowo memberi uang pada anak-anak di sekitar Cilincing yang ditemuinya.

Baca juga: Simak 4 Survei Elektabilitas Capres-Cawapres Terbaru, Kemungkinan Pilpres 2024 Digelar 2 Putaran

"Berarti yang dikasih uang anak-anaknya dulu?" ujar perekam OTK itu.

"Anak-anak kecil doang, Rp 100 ribu anak kecil sini pada ngeroyok semua. Yang ajudannya Pak Teddy yang bagiin," jawab Yuli.

Setelahnya, Yuli mengaku jika ia dimintai KTP oleh pria berseragam.

"Itu diambil KTP sama KK. Babinsa yang ambil orang dari Abri kayak pakaian loreng-loreng. Iya diambil, mama saya diambil enggak tahu buat apa 'Entar ada ya bu' kata dianya ngomong," ujar Yuli.

Atas hal tersebut, Yuli berharap banyak Prabowo bisa membantu kehidupannya untuk lebih baik.

"Saya ngomong ke suami juga saya enggak berharap ya pak, berharap enggak berharap mudah-mudahan rezeki ngomong kayak gitu."

"Entar ya bu, ada sesuatu' enggak tahu apaan," tambah Yuli menirukan pria yang meminta KTP tersebut.

Video pengakuan Yuli itu pun viral hingga menganggap Prabowo telah memberikan uang Rp 200 ribu pada warga Cilincing.

Namun, ternyata video Yuli tersebut merupakan video yang sudah dipotong-potong dan disebarkan oleh orang tak bertanggungjawab.

Yuli mengatakan video tersebut tak sesuai dengan kondisi asli di lapangan.

Ia mengaku bahwa wawancara oleh pihak yang memberinya Rp 200 ribu tersebut telah diedit sehingga tidak sesuai dengan aslinya.

"Video yang beredar itu bohongan Pak, nggak bener banget. Pertama itu mereka nanya ke saya, ibu didatangi Pak Prabowo? Saya jawab iya Pak, saya seperti mimpi. Ya Allah saya seperti gimana gitu ya," cerita Yuli yang ditemui di rumahnya di daerah Cilincing, Rabu, (3/1/2024).

Ia melanjutkan, pelaku ‘operasi 200 ribu’ orang tak dikenal (OTK) tersebut juga menanyakan apakah dirinya diberi uang oleh Prabowo.

"Saya jawab bukan uang, yang dikasih hanya baju warna coklat tiga. Bajunya juga lagi saya cuci. Prabowo hanya memberikan uang kepada anak-anak kecil untuk tahun baruan, udah gitu doang," ungkap dia.

Warga Cilincing itu mengaku, justru pihak yang mendatanginya itulah yang memberikan uang kepada dirinya dan ibunya sebesar Rp 200 ribu.

"Justru saya yang dikasih duit sama orang dua itu (orang yang mewawancarai)."

"Kata saya, itu duit apa Pak? Jawab mereka, udah pegang aja ini rezeki ibu, bagi dua ya sama ibunya."

"Saya buka amplopnya, sudah lusuh juga, kotor gitu amplopnya, isinya Rp200 ribu. Ya, karena saya lagi ngga ada duit, ya udah saya beliin saja beras, dan sama ibu saya dibeliin bakso," kata Yuli.

Menurut dia, orang yang memberikan uang tersebut adalah dua orang laki-laki yang menggunakan kaos warna merah.

Yuli pun menyayangkan bahwa video yang beredar tersebut memotong testimoni kesannya saat didatangi oleh Prabowo.

Yuli mengaku bahagia bertemu Prabowo dan tidak ingin testimoninya menjadi bahan untuk menjelekkan Prabowo.

"Kalau bisa mah nggak usah begitu pak, nggak usah viral-viralin, saya ngomong apa adanya, kalau saingan sih saingan tapi jangan begitu, jangan saling menjelekkan."

"Saya ngomong jangan dipotong-potong (videonya) jangan 'disetting-setting'. Saya hanya orang biasa," kata Yuli. (TribunWoW.com/ Tiffany Marantika)