TRIBUNWOW.COM - Sejumlah lembaga survei menempatkan suara elektabilitas pasangan calon Ganjar Pranowo - Mahfud MD berada di urutan ketiga.
Paslon Ganjar Pranowo - Mahfud MD disebutkan terus mengalami kemerosotan suara.
Hal ini berbeda dengan dua pesaingnya yakni Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka serta Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar.
Baca juga: Didampingi Soekarwo, Prabowo Sindir Ketidakhadiran Khofifah Indar saat Berkampanye di Probolinggo
Menanggapi kemerosotan suara Ganjar - Mahfud, pengamat politik yang juga Direktur Eksekutif Institute for Democrazy dan Streategic Affairs (Indostrategic) Ahmad Khoirul Umam buka suara.
Dikutip dari YouTube Kompas TV, ada sejumlah faktor yang menyebabkan turunya elektabilitas Paslon 03, Selasa (2/1/2024).
Ahmad Khoirul Umam menganggap gen politik dari Ganjar-Mahfud tidak jelas seperti dua kandidat lainnya.
Duet ini mencoba mencampurkan program antara keberlanjutkan pemerintah dan narasi kritis perubahan.
Sementara dua pesaingnya yakni Prabowo dengan tegas akan melanjutkan program pemerintah.
Sedangkan Anies Baswedan adalah capres pengusung perubahan yang menjadi oposisi dari pemerintah.
Hal inilah yang menjadi peluang Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar mudah menggaet suara yang non pemerintahan dan sepakat soal perubahan.
Selain itu, ada pula faktor keberpindahan pemilih Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Prabowo dan belum menentukan pilihan.
Baca juga: Jelang Debat Capres 2024, Ini 5 Survei Elektabilitas Anies-Muhaimin, Prabowo-Gibran, Ganjar-Mahfud
"Alhasil pendukung Jokowi itu keluar dari naungan PDIP dan pendukung Ganjar untuk sebagian masuk ke kubu Prabowo dan sebagain mempertebal segmen undecided voters," ujar Ahmad Khoirul.
Ganjar Pranowo pun mengakui ada suara Jokowi yang pindah ke Prabowo meski tidak seluruhnya.
Dikutip dari Antara, hal itu dikatakan Ganjar Pranowo yang bercermin dari pengaruh elektabilitasnya.
"Iya ada (pengaruh), tetapi kan suaranya tidak 100 persen berpindah," kata Ganjar, Jumat (15/12/2023).