TRIBUNWOW.COM - Ibu Kota Negara (IKN) menjadi topik yang diucapkan calon wakil presiden (cawapres) Gibran Rakabuming Raka dalam menjawab pertanyaan dari panelis.
IKN disebutkan dalam sesi kedua debat cawapres di mana Gibran Rakabuming Raka berkesempatan untuk menjawab sub tema Keuangan, pajak, dan tata kelola APBN dan APBD'.
Dikutip dari kanal YouTube Kompas TV, pertanyaan yang diberikan moderator seputar APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara), Jumat (22/12/2023).
Baca juga: Debat Cawapres 2024, Gibran Ingin Lanjutkan Hilirisasi hingga Buka 19 Juta Lapangan Pekerjaan
"Hanya sepertiga APBN yang dapat digunakan untuk membiayai pembangunan, padahal janji kerja program paslon memerlukan biaya tinggi," ujar moderator.
"Pertanyaannya, mana yang menjadi pilihan prioritas anggaran pembangunan infrastruktur fisik atau pembangunan kualitas SDM dan ekonomi rakyat?" tanya moderator.
Gibran terlihat maju ke depan dan keluar dari podiumnya untuk berhadapan langsung dengan para panelis hingga mendekat ke kamera.
"Tidak semuanya harus menggunakan APBN, contoh IKN banyak yang gagal paham tidak 100 persen pembangunan IKN itu menggunakan APBN," jawab Gibran Rakabuming Raka.
"Yang digunakan hanya 20 persen sisanya adalah investasi dari swasta dan investasi dari luar negeri," jawab Gibran soal penggunaan APBN.
"Infrastruktur fisik atau SDM? Dua-duanya penting dan dua-duanya harus dijalankan secara paralel, karena sekali lagi untuk menuju Indonesia Emas dibutuhkan generasi emas."
Setelah selesai memberikan jawaban soal pertanyaan dari panelis, Gibran kemudian kembali ke podiumnya untuk mendapatkan sanggahan dari dua cawapres.
Baca juga: Raffi Ahmad Terlihat dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran saat Debat Cawapres, Ikut Sapa Ganjar
Cawapres pertama yang menyanggah adalah Mahfud MD disusul dengan Muhaimin Iskandar.
Mahfud MD menyanggah soal investor IKN yang dikemukakan oleh Gibran.
"Saya tertarik tentang IKN dan itu bagus harus kita laksanakan sebagai warisan dari Jokowi, tapi saya tergelitik anggaran untuk IKN itu hanya 20 persen dari APBN dan sisanya dari investor," kata Mahfud MD menirukan.
"Sejauh yang kita baca, sampai sekarang belum ada satupun investor yang masuk ke sana coba kalau ada sebutkan, misalnya dua atau satu, investor mana yang sudah masuk ke sana, yang saya dengar justru ada ratusan ribu hektar tanah oleh dikuasai pengusaha tertentu sekarang ini."
Di akhir pernyataannya, Mahfud MD mengatakan jika seluruh pembangunan IKN itu bersumber dari APBN.