Liga 1

Kariernya Tak Mulus di PSIS Semarang, Eks Arema FC dan Persib Bandung Berpotensi Out

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Potret skuad PSIS Semarang di Liga 1 2023. Kariernya Tak Mulus di PSIS Semarang, Eks Arema FC dan Persib Bandung Berpotensi Out

TRIBUNWOW.COM - Gelandang asal Bandung, Gian Zola berpotensi besar meninggalkan PSIS Semarang pada akhir musim Liga 1 2023.

Gian Zola sendiri baru bergabung dengan PSIS Semarang pada awal musim ini.

Mantan pemain Persib Bandung itu didatangkan dari Arema FC dengan status bebas transfer.

Namun rupanya, kariernya Gian Zola bersama Laskar Mahesa Jenar tidak berjalan mulus.

Baca juga: Sosok Mengejutkan PSIS Semarang Kini Jadi Idola Anyar Snex-Panser, Fortes hingga Taisei Saja Lewat

Setidaknya ada empat faktor yang membuat Gian Zola berpotensi angkat kaki dari PSIS Semarang.

Snex-Panser cek ulasan selengkapnya:

1. Menit Bermain

Cikal bakal pertama yang akan menjadi dasar Gian Zola angkat kaki dari PSIS Semarang adalah menit bermainnya.

Sebagaimana diketahui, sejak didatangkan PSIS Semarang dari Arema FC per 1 Juli 2023, Gian Zola hanya kerap jadi pengisi bench Laskar Mahesa Jenar.

Meski sukses catatkan 13 caps bersama  PSIS Semarang, Gian Zola hanya mampu bukukan 2 kali starter.

Hingga pekan ke-23, Gian Zola juga sudah duduk 8 kali di bangku cadangan tanpa mendapatkan menit bermain dari Gilbert Agius.

Total, Gian Zola sejauh ini bukukan 13 laga dengan hanya kumpulkan 259 menit bermain.

Potret gelandang anyar PSIS Semarang, Evan Dimas (kiri) yang menjalani debutnya di Laskar Mahesa Jenar saat melawan Borneo FC di pekan ke-22 Liga 1 2023, Selasa 9 Desember 2023. (Instagram @psisfcofficial)

Baca juga: Kontrak 5 Pemain PSIS Semarang Segera Expired: 3 Sosok di Luar Dugaan Potensi Out, Snex-Panser Cek

2. Terus Dibayang-bayangi Septian David Maulana

Kedua tentu saja faktor yang membuat Gian Zola kesulitan menembus starter PSIS Semarang karena adanya putra mahkota Laskar Mahesa Jenar, Septian David Maulana.

Meski berposisi asli sebagai penyerang kanan, Gilbert Agius nampaknya nyaman menempatkan kapten PSIS Semarang, Septian David Maulana sebagai otak serangan.

Halaman
1234