Perang Israel Vs Hamas

Netanyahu Isyaratkan Ada Kesepakatan Baru Pembebasan Sandera setelah Pertemuan dengan Qatar

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Yocheved Lifshitz (tengah) dan Nurit Cooper (kanan) dikawal anggota Hamas saat keduanya dibebaskan dan diserahkan kepada Komite Internasional Palang Merah (ICRC) di lokasi yang tak disebutkan, Senin (23/10/2023).

Permintaan mereka adalah agresi pada Palestina dihentikan untuk selamanya.

“Gerakan ini mengkomunikasikan posisi ini kepada semua mediator,” tambahnya.

Potret pejuang Hamas (kiri) dan kondisi tank Israel yang hancur seusai diledakkan Hamas (kanan). (Serambinews.com dan Tribunnews.com)

Pada hari Jumat, pasukan Israel mengakui secara keliru membunuh tiga sandera Hamas, semuanya berusia 20-an.

Aksi keji itu terjadi di daerah Shijaiyah di Kota Gaza, di mana pasukan tersebut terlibat dalam pertempuran sengit dengan Hamas.

Israel terus menggempur Gaza, menewaskan hampir 19.000 warga Palestina sejak 7 Oktober.

Ribuan lainnya dikhawatirkan terkubur di bawah reruntuhan.

Israel mengatakan sedikitnya 1.147 orang tewas dalam serangan Hamas di wilayahnya dua bulan lalu.

Perang yang berlangsung selama 10 minggu telah meratakan sebagian besar wilayah Gaza utara dan membuat 85 persen dari 2,3 juta penduduk wilayah tersebut terpaksa mengungsi dari rumah mereka. (TribunWow.com/ Tiffany Marantika)