Sedangkan Mansaray datang sebagai proyeksi hengkangnya Pluim ke Borneo FC.
Namun, cita-cita PSM itu tak bisa terwujud mulus.
Keputusan Mansaray hengkang saat baru dua bulan membela tim membuat mereka sepatutnya was-was.
Pasalnya PSM Makassar saat ini masih berada di papan tengah klasemen.
Mereka juga cukup dekat berjarak dari tim yang ada di zona degradasi.
PSM hanya unggul tujuh angka saja dari Arema FC yang menempati peringkat ke-16.
Dengan tanpa playmaker ulung, permainan PSM terancam tak bisa berkembang.
Padahal Liga 1 musim ini masih menyisakan cukup banyak pertandingan.
Potensi PSM tergelincir juga terbuka lebar.
Baca juga: Profil Victor Mansaray, Pemain Asal Sierra Leone yang Hengkang dari PSM Makassar karena Gaji Nunggak
Pelatih Bernardo Tavares harus memutar otak untuk menghindarkan tim asuhannya dari malapetaka.
Sayangnya sang pelatih juga tak bisa sepenuhnya fokus mengatur strategi tim.
Para koleganya yang ada di staf kepelatihan juga mengalami hal yang sama.
Menurutnya, staf PSM juga mengalami keterlambatan pembayaran gaji.
"Kami mempunyai masalah finansial," ungkap Bernardo Tavares dalam sesi konferensi pers menjelang laga melawan Persik Kediri.
"Ada pemain kami gajinya ditunda dua bulan, tiga bulan."
"Bahkan staf pun ditunda sampai lima bulan," jelasnya.
Jika persoalan penunggakan gaji tidak segera diatasi, tidak menutup kemungkinan ada pemain lain yang akan mengambil langkah sama seperti Victor Mansaray.
(Tribunnews.com/Guruh)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Pemain Asingnya Cabut Lagi, PSM Makassar Makin Deg-degan Arungi Liga 1 Musim Ini